CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Dua ruas tol dalam kota dibangun tahun depan


Senin, 29 Juli 2013 / 16:31 WIB
Dua ruas tol dalam kota dibangun tahun depan
ILUSTRASI. 2 Cara Kirim Foto dan Video WhatsApp Agar Tidak Pecah lewat Android dan iPhone. REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Direktur Utama PT Jakarta Tollroad Development (JTD) Frans Sunito mengatakan, tahun depan pihaknya sudah bisa melakukan pembangunan fisik dua ruas tol dalam kota yang menjadi prioritas. Dua ruas tol dalam kota itu antara lain Sunter-Semanan dan Semanan-Pulo Gebang. Dua ruas tol itu menjadi prioritas karena menjadi jalur keluar masuk truk dari Tanjung Priok.

"Dimulai dengan dua ruas tol dulu, yang timur-barat, baru dilanjutkan dengan empat ruas lainnya. Memang bertahap, tahapannya kan memang timur-barat dahulu," kata Frans, di Balaikota Jakarta, Senin (29/7/2013).

Ia mengaku tak memiliki target kapan dua ruas tol itu dapat dilintasi oleh kendaraan. Pasalnya, ia menginginkan agar dua atau bahkan enam ruas tol yang ada itu terpadu dengan angkutan massal. Oleh karena itu, nanti saat pembangunan, akan ada shelter  transjakarta di lintasan tol dalam kota tersebut.

"Meskipun saya selalu katakan, kalau di jalan tol kita pun nanti pasti ada angkutan BRT (Bus Rapid Transit) nya. Jadi, bukan cuma untuk kendaraan pribadi saja," kata Frans.

Setelah DKI memulai megaproyek transportasi massal berbasis rel, mass rapid transit (MRT) dan monorel pada Oktober tahun ini, pelaksanaan pembangunan fisik dua ruas tol akan dimulai tahun depan. Frans pun mengharapkan pertengahan tahun depan atau awal semester II, telah dimulai pengerjaan fisiknya.

Pembangunan megaproyek senilai Rp 42 triliun itu pun, kata dia, telah masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2012-2017. "Setahu saya sih untuk enam-enamnya ruas itu sudah masuk RPJMD. Tapi sekali lagi, kita tunggulah mulainya dua moda transportasi massal berbasis rel itu," kata Frans.

Sementara itu, kata dia, belum dilakukan lelang tender untuk menetapkan kontraktor yang mengerjakan dua ruas tol itu. Saat ini, pihak PT JTD masih dalam proses desain. Selanjutnya, mereka akan menyusun desain detail untuk tender, dan sebagainya. (Kurnia Sari Aziza/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×