Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka), anak usaha Subholding Gas Pertamina, mendapat kunjungan kerja dari Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri pada Rabu, 15 Oktober 2025.
Kunjungan ini tak sekadar seremonial, tetapi juga menjadi momentum memperkuat arah bisnis dan tata kelola di sektor hulu migas.
Dalam pertemuan tersebut, Simon menegaskan pentingnya efisiensi, integritas, dan tata kelola yang baik dalam menjalankan operasi migas di tengah tantangan industri energi yang semakin dinamis.
Baca Juga: Tren Investasi Hulu Migas Positif, Momentum Dorong Revisi UU Migas yang Lama Mangkrak
Ia menilai PGN Saka memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan energi nasional melalui optimalisasi produksi dan inovasi di lapangan migas.
“Saya percaya seluruh Perwira Saka dapat menjaga kepatuhan serta melaksanakan kegiatan usaha sesuai prinsip tata kelola perusahaan yang baik,” ujar Simon seperti dikutip Kamis (16/10/2025).
Direktur Utama PGN Saka, Intan Fauzi, menyambut kunjungan tersebut sebagai dorongan besar bagi peningkatan kinerja dan inovasi di tubuh perusahaan.
Ia menegaskan bahwa PGN Saka akan terus memperkuat operasi dan pengembangan lapangan migas agar mampu berkontribusi maksimal pada Subholding Gas dan Pertamina Group.
Baca Juga: Investasi Hulu Migas Baru Capai 55% dari Target
“Kunjungan ini menjadi penyemangat bagi seluruh Perwira Saka untuk terus memberikan kinerja terbaik dan memastikan operasi berjalan sesuai prosedur,” tutur Intan.
Selain berdialog dengan jajaran direksi PGN Saka yaitu Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Fuji Koesumadewi, Direktur Operasi Achmad Agus Miftakhurrohman, dan Direktur Keuangan dan Dukungan Bisnis M. Atras Mafazi, Simon juga berinteraksi langsung dengan para Perwira Saka di lapangan.
Melalui kunjungan ini, Pertamina menegaskan komitmennya untuk memperkuat sinergi antar-anak usaha dan memastikan seluruh lini bisnis di bawah Grup Pertamina berjalan selaras dengan prinsip keberlanjutan dan tata kelola yang sehat.
Selanjutnya: Efek Shutdown, AS Rugi US$ 15 Miliar per Minggu
Menarik Dibaca: Kolaborasi Menjadi Kunci Menuju Swasembada Energi Nasional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News