Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
Penggunaan teknologi tersebut bertujuan untuk mendapatkan data yang presisi terhadap kondisi kebun sawit. Dengan demikian, pengambilan keputusan dapat menjadi lebih mudah dan berbasiskan data.
"Kami juga menerapkan sistem single management dengan para petani. Kami melakukan hal tersebut agar praktek good agriculture diterapkan oleh petani, sehingga produktivitasnya meningkat. Bahkan, kami berani berikan jaminan, jika produktivitasnya di bawah rata-rata nasional, akan kami ganti rugi," ujarnya.
Baca Juga: Holding BUMN Kebun Genjot Produksi Kelapa Sawit dan Gula
Tidak lupa, PTPN V juga memperkuat para petani yang tergabung dalam koperasi unit desa (KUD) melalui bimbingan teknis. Tujuannya ialah agar para petani dapat dapat lebih kuat dari sisi organisasi.
Selain itu, PTPN V turut mendorong para petani mengantongi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) atau sertifikasi berkelanjutan standar internasional. Areal perkebunan dan pabrik kelapa sawit milik PTPN V sendiri saat ini telah mengantongi 75 persen sertifikasi RSPO yang berkontribusi pada insentif harga komoditas.
Selanjutnya: PTPN V buka lapangan pekerjaan lewat program budidaya bibit sawit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News