kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dukung sebagai agregator gas, DPR minta PGN lakukan terobosan bisnis


Senin, 06 Juli 2020 / 23:06 WIB
Dukung sebagai agregator gas, DPR minta PGN lakukan terobosan bisnis
ILUSTRASI. Pegawai Rumah Makan Ny.Suharti memeriksa aliran gas di Gaslink PGN di Rawamangun, Jakarta, Senin (8/6/2020). PGN terus memperluas pemanfaatan gas bumi ke pelaku usaha untuk membantu pelaku usaha seperti industri menengah, restoran, hotel dan lainnya sehin


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi VII DPR RI mendukung PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berperan sebagai agregator gas di Indonesia. Di saat bersamaan, Komisi yang membidangi energi itu meminta supaya PGN bisa melakukan inovasi dan terobosan bisnis pada kegiatan penyaluran gas guna memperkuat perannya tersebut.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ramson Siagian menyatakan, sebagai agregator gas, PGN akan mengelola alokasi gas dari pemasok di dalam negeri dan menyalurkannya kepada pengguna akhir untuk rumah tangga, transportasi, komersial, industri dan pembangkit listrik melalui infrastruktur yang dimiliki dan dioperasikannya.

"Komisi VII DPR RI mendukung PT PGN Tbk untuk menjadi agregator gas bumi di Indonesia," kata Ramson yang memimpin Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI dan PGN, yang digelar Senin (6/7).

Baca Juga: Volume pengangkutan anjlok, PGN minta relaksasi kontrak take or pay ke tahun depan

Lebih lanjut, dalam meningkatkan pemanfaatan gas, Ramson nilai PGN bisa melakukan sejumlah inovasi. Seperti bekerjasama dengan PT PLN (Persero) untuk membangun pembangkit tenaga gas skala kecil.

"PGN Bisa bekerjasama dengan PLN membangun pembangkit small scale, gasnya disuplai dari PGN," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi VII DPR Ridwan Hisjam mengatakan, sebagai agregator gas PGN harus membuat terobosan untuk membuka peluang bisnis baru pada sektor gas di Indonesia.

Ridwan mencontohkan terobosan yang bisa dilakukan PGN adalah dengan mengolah gas bumi menjadi bahan baku Liquified Petroleum Gas (LPG). Dia memandang, jika PGN mampu menggarap gagasan tersebut akan membawa dampak positif bagi negara.

Pasalnya, dengan kebutuhan LPG yang semakin meningkat, maka subsidi untuk LPG pun bakal terus bertambah. "Kita menaikkan volume LPG 3 Kg 7,5 juta m3 dari 7 juta. kalau tidak salah kenaikannya subsidinya Rp 2 triliun total Rp 5 triliun," tutur Ridwan.

Menurutnya, sub holding gas BUMN berkode emiten PGAS di Bursa Efek Indonesia ini juga bisa memperluas jangkauan penyaluran dengan sejumlah inovasi, seperti penyaluran gas alam cair (LNG) dengan ISO tank atau truck pembawa gas.




TERBARU

[X]
×