Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Produsen plastik kemasan PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk mendapatkan energi lebih tahun ini. Perusahaan itu siap mencetak volume produksi lebih banyak tahun ini setelah belanja enam mesin offset printing anyar.
Pembelian enam mesin itu terealisasi setelah tahun lalu, Dwi Aneka mendapatkan duit segar dari menggelar initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari hajatan yang mendatangkan fulus Rp 445,39 miliar, perusahaan itu telah menggunakannya Rp 178,16 miliar atau sekitar 40% untuk belanja enam mesin offset printing.
Perusahaan dengan kode saham DAJK di BEI itu tak mau menunggu lama untuk membelanjakan habis duit masyarakat itu. Perusahaan itu juga sudah memanfaatkan 60% dana IPO lain atau Rp 267,23 miliar untuk modal kerja seperti mendanai perawatan mesin produksi dan kegiatan operasional lain.
Aksi Dwi Aneka membelanjakan duit IPO dalam tempo relatif cepat itu demi meningkatkan volume produksi. "Otomatis, kapasitas produksi kami tahun ini akan bertambah," ujar Henri Parengkuan, Corporate Secretary Dwi Aneka Jaya Kemasindo kepada KONTAN, kemarin (21/1).
Sebelumnya, kapasitas produksi terpasang pabrik Dwi Aneka di Banten sebesar 35.000 ton per tahun. Sementara tingkat penggunaan pabrik alias utilisasi sekitar 30%.
Nah, kehadiran mesin offset printing tadi mengerek kapasitas produksi terpasang menjadi 72.000 ton per tahun. Dwi Aneka lantas menargetkan utilisasi pabrik bisa menanjak menjadi 50%. Itu berarti perusahaan itu mengincar volume produksi hingga 36.000 ton sepanjang tahun ini.
Tak cuma bisnis offset printing, Dwi Aneka juga menargetkan utilisasi produksi corrugated meningkat menjadi 60%. Sebelumnya, kapasitas produksi terpasang corrugated adalah 48.000 ton per tahun dengan utilisasi sekitar 40%. "Dengan adanya kenaikan produksi, kami yakin pendapatan 2015 bisa tumbuh 40%," ujar Henri.
Dwi Aneka mengaku meraih pendapatan sekitar Rp 857 miliar tahun lalu. Dus, target pendapatan sepanjang tahun 2015 sekitar Rp 1,19 triliun. Dari target itu, Dwi Aneka ingin mencuil 13%-15% sebagai laba bersih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News