Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dyandra Media International Tbk (DYAN) emiten yang bergerak di industri Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE) optimistis penyelenggaraan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2023 makin menunjukkan potensi terbaik industri furnitur Indonesia.
Presiden Direktur Dyandra Promosindo Daswar Marpaung menuturkan, IFEX 2023 akan kembali hadir pada 9–12 Maret mendatang dengan menggunakan seluruh luasan lahan yang ada di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran. Tahun lalu, kata dia, luas lahan yang digunakan masih terbatas mengingat berbagai kendala yang ada, termasuk masih adanya pembatasan terkait Covid-19.
“Dengan luasan lahan pameran sebesar 60.000 m², tahun ini IFEX akan diramaikan oleh sekitar 500 eksibitor, dan kami berharap bisa menarik pengunjung dan buyers sebanyak 10.000 orang," ujar Daswar Marpaung dalam siaran pers, Jumat (17/2).
Baca Juga: Dyandra (DYAN) Optimistis Industri MICE Akan Bangkit Kembali
Dia menambahkan, IFEX 2023 hadir dengan mengusung tema Redefine, Inspire, Innovation, yang menunjukkan komitmen Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dan industri furnitur untuk terus berinovasi dan menginspirasi pelaku industri untuk menghadirkan produk-produk terbaik.
Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini diperkirakan akan tetap kuat dan terus meningkat di tahun depan. Dikutip dari Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi pada 2023 berada di kisaran 4,5%-5,3%, dan akan terus meningkat menjadi 4,7%-5,5% pada 2024.
Pertumbuhan ini antara lain didukung oleh konsumsi swasta, investasi, dan tetap positifnya kinerja ekspor di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat. Salah satu sektor yang menunjukkan peningkatan ekspor adalah industri furnitur. Seperti diberitakan sebelumnya, sampai dengan kuartal III 2022, ekspor industri furnitur Indonesia meningkat sebesar 7,05% (yoy) menjadi US$2,19 miliar.
Baca Juga: IIMS 2023 Dibuka 11 Hari, Ini Jadwal Shuttle Bus Gratis
IFEX secara konsisten menampilkan ragam produk ciri khas Indonesia dengan sustainable design, handmade dari perajin-perajin lokal dari berbagai daerah di Indonesia, serta didukung dengan teknologi yang disesuaikan dengan perkembangan masa kini.
“Kami berharap tahun ini akan semakin banyak buyers internasional yang hadir dan menjadi mitra para pelaku usaha furnitur Indonesia,” ujar Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur.
Target pasar IFEX tahun ini mengalami sedikit pergeseran. Pasar Eropa dan Amerika yang mengalami penurunan membuat IFEX mengalihkan target ke emerging markets antara lain ke India, Timur Tengah, dan Afrika.
Dia menguraikan, India menjadi pasar yang cukup menjanjikan bagi industri furnitur. India, bersama dengan China, Jepang dan Korea Selatan diperkirakan menjadi pasar utama di wilayah Asia Pasifik.
Baca Juga: Dyandra Media (DYAN) Anggarkan Capex Rp 50 Miliar di Tahun 2023
Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan total perdagangan Indonesia dan India pada Januari–Juni 2022 mencapai US$16,67 miliar.
Total ekspor nonmigas, termasuk furnitur, kedua negara pada periode tersebut mencapai US$15,3 miliar. Melihat potensi pertumbuhan yang cukup baik, HIMKI juga masih terus menjaga optimisme terkait target ekspor US$5 miliar pada 2024.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, IFEX juga akan diisi oleh kegiatan seminar yang membahas isu-isu, tren, tantangan, dan inovasi terbaru industri furnitur. Untuk memberi kenyamanan buyers dan visitors, panitia juga menyediakan beberapa fasilitas pendukung dan layanan hospitality antara lain mushola, medical room, free shuttle bus, cafetaria, dan lain-lain. Sepanjang pameran, panitia juga membuka International Buyers Lounge bagi buyers yang ingin berinteraksi dengan sesama buyers maupun dengan eksibitor," pungkas Daswar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News