kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

East West Seed mulai garap bisnis benih kacang hijau


Selasa, 29 Mei 2018 / 20:24 WIB
East West Seed mulai garap bisnis benih kacang hijau
ILUSTRASI. Penelitian untuk mendapatkan varietas unggul tanaman di PT Ewindo


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT East West Seed Indonesia (Ewindo), produsen benih sayuran hibrida melakukan ekspansi bisnis dengan memproduksi benih kacang hijau hasil kerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Kementerian Pertanian. Ewindo menilai bisnis penjualan benih kacang hijau saat ini cukup menggiurkan karena belum ada satu pun perusahaan yang memproduksi benih tersebut. Ewindo menargetkan produksi benih kacang hijau 5 ton di tahun 2018.

Direktur PT East West Seed Indonesia Glenn Pardede mengatakan selama ini para petani mendapatkan bibit kacang hijau dari impor seperti Vietnam dan Myanmar. Kemudian produksi kacang hijau yang mereka hasilkan dijadikan bibit untuk tanaman berikutnya. Karena itu sudah bisa dipastikan tingkat produksinya semakin rendah. "Saat ini rata-rata produktivitas kacang hijau petani lokal itu sekitar 07-0,8 ton per hektare (ha),"ujarnya Senin (28/5).

Untuk itu, Ewindo tertarik masuk ke bisnis penjualan benih kacang hijau. Berdasarkan hitungan Ewindo terdapat 240.000 ha lahan yang digunakan petani menanam kacang hijau setiap tahunnya. Petani ini terkonsetrasi di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusan Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. Selama ini, rata-rata kebutuhan bibit kacang hijau per ha sebesar 20 kilogram (kg). Ada ada potensi permintaan bibit sebanyak 480.000 ton sekali panen. Bila pada tahap pertama Ewindo memproduksi 5 ton, maka Glenn optimis benih tersebut akan langsung terserap pasar. "Saat ini sudah ada produksi sekitar 1,5 juta ton benihnya,"imbuhnya.

Sekedar informasi, saat ini sekitar 80% kebutuhan kacang hijau masih berasal dari impor. Rata-rata konsumsi kacang hijau Indonesia per tahun mencapai 288.000 ton. Jumlah tersebut berpotensi meningkat lagi karena kebutuhan dan jumlah masyarakat yang terus meningkat. Karena itu, untuk lima tahun ke depan Ewindo menargetkan bisa memproduksi 1.000 ton benih kacang hijau. Untuk pengembangan benih kacang hijau ini, Ewindo menyiapkan anggaran sekitar US$ 1 juta hingga US$ 2 juta.

Gleen mengatakan investasi yang disiapkan tidak terlalu besar, karena produksi benih kacang hijau tidak jauh berbeda dengan produksi benih lainnya seperti kangkung. Karena itu, sebagian besar peralatan sudah dimiliki perusahaan asal Belanda tersebut. Meskipun masuk ke binsis benih kacang hijau, tapi Glenn mengatakan Ewindo masih tetap menjadikan bisnis produksi jagung manis, kangkung, cabai, tomat dan sejumlah benih sayuran lainnya sebagai bisnis utama dan tetap ditingkatkan produktivitasnya setiap tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×