kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Efisiensi ketat, ABMM jaga likuiditas


Selasa, 12 Mei 2020 / 04:15 WIB
Efisiensi ketat, ABMM jaga likuiditas


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak jauh-jauh hari, PT ABM Investama Tbk (ABMM) mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 90 juta untuk tahun ini. Namun anggaran yang berasal dari kas internal tersebut kemungkinan hanya akan terserap sekitar 45%.


Dalam kondisi paceklik ekonomi karena pandemi Covid-19 seperti saat ini, ABM Investama memilih menghemat anggaran demi menjaga likuiditas. Makanya perusahaan tersebut menunda sejumlah rencana penggunaan capex.


Biarpun begitu, hingga kini ABM Investama tidak memangkas target produksi. Sepanjang tahun ini mereka mengejar produksi batubara 15 juta ton dan pengupasan lapisan tanah penutup sebanyak 150 juta bank cubic meter (bcm). "Tidak ada target yang diubah, kecuali kami melakukan efisiensi sangat ketat untuk menjaga likuiditas," kata Adrian Erlangga, Direktur PT ABM Investama Tbk kepada KONTAN, Minggu (10/5).


Supaya target terpenuhi dengan biaya produksi yang lebih mini, ABM Investama berusaha meningkatkan efisiensi biaya produksi. Mereka juga berusaha mengatasi kendala pengiriman batubara di tengah pembatasan ruang gerak karena Covid-19. Maklum saja, beberapa pelabuhan perantara perdagangan luar negeri ditutup. Padahal sekitar 80% negara tujuan ekspornya ke India dan China.


Oleh karena itu, ABM Investama mencoba mengalihkan tujuan pemasaran ke negara lain. Pada kuartal pertama kemarin, pasokan ekspor batubara mereka ke Thailand dan Vietnam meningkat. Padahal semula kontribusi kedua negara itu sangat kecil.




TERBARU

[X]
×