Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) menargetkan ekspansi bisnis ke kawasan Asia Pasifik, dengan fokus pada penguatan posisi sebagai perusahaan kebanggaan Indonesia.
Dalam roadmap bisnis 2025-2030 bertema "To a World Class Company," ELPI berencana memperluas jaringan operasionalnya ke Brunei Darussalam dan Myanmar, di samping memperkuat kehadirannya di Sabah dan Sarawak, Malaysia.
Corporate Secretary ELPI, Wawan Heri Purnomo, menjelaskan bahwa ekspansi ini akan memperkuat posisi perusahaan di sektor offshore.
Baca Juga: Pelayaran Nasional Ekalaya Purnamasari (ELPI) Andalkan Kapal Pengangkutan Migas
"Dengan meningkatnya eksplorasi sumber daya alam di kawasan Asia Tenggara, kami melihat Brunei dan Myanmar sebagai pasar potensial yang strategis, terlebih Brunei yang terletak dekat dengan Sabah dan Sarawak, tempat kami sudah memiliki armada," ujar Wawan kepada KONTAN, Selasa (4/2).
Brunei, yang memiliki cadangan minyak besar, menjadi lokasi yang menarik untuk pengembangan armada Offshore Support Vessel (OSV). Selain itu, Myanmar juga menawarkan peluang besar, seiring dengan perkembangan industri migas di negara tersebut.
"Kami optimis bahwa ekspansi ke Brunei dan Myanmar akan mendukung pertumbuhan jangka panjang ELPI, terutama dengan peningkatan kebutuhan untuk kapal-kapal offshore dan logistik," tambah Wawan.
Sebagai bagian dari diversifikasi, ELPI juga memperluas bisnisnya ke sektor transportasi komoditas, termasuk batu bara, melalui anak perusahaan PT Elvin Sentara Armada. Perusahaan ini kini mengoperasikan kapal jenis *tuck-in vessel*, yang digunakan untuk mengangkut komoditas di daerah tambang dengan rute yang lebih terbatas.
Baca Juga: Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari (ELPI) Optimistis Bisnis 2025 Tumbuh Positif
Tantangan terbesar dalam industri pelayaran saat ini, menurut Wawan, adalah ketidakpastian harga sewa kapal, yang belum ada standar harga yang seragam.
"Sebagai perusahaan offshore, tantangan utama adalah harga sewa yang belum stabil dan standar. Kami berharap ini dapat segera teratasi agar kami dapat lebih efisien dan bersaing secara global," jelas Wawan.
Selain fokus pada ekspansi bisnis, ELPI juga berkomitmen pada keberlanjutan dan tata kelola yang baik (ESG). Di bidang lingkungan, ELPI berencana mengurangi emisi karbon melalui penggunaan kapal dengan teknologi diesel dual fuel dan multicat hybrid system, yang sudah disertifikasi oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Dalam aspek sosial, perusahaan juga memperkenalkan kesetaraan gender dengan menargetkan 5% crew perempuan di kapal operasionalnya pada tahun ini.
ELPI juga menggagas program vokasi pelayaran di Universitas Pattimura Ambon, guna mendukung pengadaan sumber daya manusia berkualitas, khususnya di wilayah Indonesia Timur, yang memiliki sedikit sekolah pelayaran.
Lebih lanjut, Wawan mengungkapkan bahwa pada 1-2 tahun mendatang, ELPI juga akan memperoleh sertifikasi ISO 37001 untuk Sistem Manajemen Anti Penyuapan dan ISO 27001 untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi.
"Kami terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang transparan dan akuntabel, serta membangun kepercayaan di antara seluruh pemangku kepentingan," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News