kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor batubara Harum Energy (HRUM) ke China belum terganggu wabah virus corona


Selasa, 11 Februari 2020 / 13:13 WIB
Ekspor batubara Harum Energy (HRUM) ke China belum terganggu wabah virus corona
ILUSTRASI. Tambang batubara PT Harum Energy


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Virus corona yang telah menyebar dalam beberapa pekan terakhir mulai dicermati oleh pelaku industri batubara Indonesia, salah satunya PT Harum Energy Tbk (HRUM).

Direktur Utama HRUM Ray Antonio Gunara mengaku, hingga saat ini penjualan ekspor batubara HRUM ke China belum mengalami gangguan di tengah mencuatnya sentimen virus corona.

Meski begitu, perusahaan tambang ini akan tetap memantau situasi pasar dan menyiapkan alternatif penjualan batubara ke pasar lainnya. "Upaya ini untuk mengantisipasi kemungkinan terganggunya pasar China secara signifikan dalam beberapa waktu ke depan," ungkap dia, Selasa (11/2).

Baca Juga: Harum Energy (HRUM) pasang target produksi batubara hingga 4,5 juta ton di tahun ini

Namun, Ray juga tidak menyebut jumlah volume batubara HRUM yang diekspor ke Negeri Tirai Bambu tersebut.

Berkaca pada laporan keuangan di kuartal III-2019, dari total penjualan sebanyak US$ 200,28 juta, HRUM mencatatkan penjualan ekspor batubara ke wilayah Asia Timur sebesar US$ 108,62 juta. Wilayah Asia Timur yang dimaksud meliputi Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan China.

Dari sisi kinerja operasional, HRUM berhasil memproduksi batubara sedikit di atas 4 juta ton sepanjang tahun lalu. Jumlah ini masih sejalan dengan target produksi batubara yang ditetapkan perusahaan pada tahun lalu sekitar 4 juta—5 juta ton.

Baca Juga: Harum Energy (HRUM) Berupaya Mengharumkan Kinerja

Ray menambahkan, untuk saat ini masih sulit memastikan dan menghitung seberapa besar dampak virus corona terhadap kondisi pasar batubara China.

Namun, harus diakui bahwa ada kemungkinan permintaan batubara dari China mengalami penurunan seiring aktivitas ekonomi yang melambat akibat wabah virus yang berasal dari Wuhan tersebut. Di samping itu, produksi domestik batubara China juga bisa menurun akibat terganggunya aktivitas logistik di negara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×