Reporter: Handoyo | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Ekspor biji kakao Indonesia pada Februari 2013 menyusut 1,3% dari bulan Januari 2013 sebesar 15.180 ton menjadi 14.981 ton. Menurut Firman Bakri, Sekretaris Eksekutif Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo), besarnya penyerapan industri pengolahan seperti BT Cocoa di awal tahun menjadi salah satu pemicu penurunan ekspor. "Barry Callebout yang bermitra dengan Comextra Majora juga sudah mempersiapkan bahan baku sebelum operasional pabrik," katanya, Senin (4/3).
Selain BT Cocoa dan PT Barry Callebaut Comextra Indonesia (BCCI), perusahaan yang juga terus berekspansi pada produksi hilir kakao adalah JB Cocoa. Askindo mencatat, pada Februari tahun 2012 ekspor biji kakao Indonesia mencapai 17.853 ton, atau lebih tinggi 16% dibandingkan Februari 2013.
Askindo memproyeksikan kinerja ekspor biji kakao akan terus meredup. Apalagi produksi kakao dalam negeri relatif tidak ada perubahan atau stagnan. Bila 2012 lalu ekspor biji kakao mencapai 139.177,11 ton, tahun ini ekspornya dapat menyusut hingga dibawah 100.000 ton.
Ketua Umum Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) Piter Jasman mengatakan, bila kemajuan disektor hilir biji kakao ini tidak didukung dengan suplai bahan baku cukup tidak mustahil pada tahun 2014 mendatang Indonesia akan menjadi negara importir biji kakao.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News