kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.874   6,00   0,04%
  • IDX 7.304   108,86   1,51%
  • KOMPAS100 1.120   15,46   1,40%
  • LQ45 891   14,30   1,63%
  • ISSI 222   1,46   0,66%
  • IDX30 459   10,14   2,26%
  • IDXHIDIV20 553   13,36   2,47%
  • IDX80 129   1,41   1,11%
  • IDXV30 137   2,27   1,69%
  • IDXQ30 153   3,48   2,33%

Ekspor daging ayam dan telur mulai tahun 2015


Senin, 27 Oktober 2014 / 18:06 WIB
Ekspor daging ayam dan telur mulai tahun 2015
ILUSTRASI. Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/4/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Selama ini, Indonesia berhasil swasembada daging ayam. Agar tidak kelebihan stok atau over supply. Pemerintah berencana mendorong ekspor ayam dan telur terhitung mulai tahun depan. Pasar Asia akan menjadi tujuan ekspor daging ayam dan telur ayam. 

Alasan Pemerintah membidik pasar luar negeri disebabkan konsumsi dalam negeri masih terbilang sedikit. Setelah Jepang menjadi negara tujuan ekspor daging ayam olahan. Setelahnya, Timur Tengah. Telur ayam juga akan merambah negara di ASEAN. 

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Syukur Irwanto mengatakan, konsumsi nasional akan daging ayam saat ini sebesar 8 kg per kapita per hari. Sementara produksi daging ayam dapat mencukupi hingga 15 kg per kapita per tahun. Bandingkan dengan konsumsi ayam di negara ASEAN bisa mencapai 12 kg per kapita per tahun hingga 15 per kapita per tahun. 

Produksi day old chicken (DOC) dalam negeri mencapai 50 juta ekor per minggu. Sementara konsumsi nasional mencapai 41 juta ekpor per minggu. Begitu juga dengan produksi telur ayam yang konsumsinya per tahun baru mencapai 80 butir per kapita sampai 90 butir setahun.
 
Padahal idealnya, konsumsi telur ayam setahun mencapai 1 juta butir per kapita hingga 2 juta. Produksi telur ayam mencapai 2,4 juta butir per tahun. Kalau produksi berlebihan di nasional maka ekspor harus dilakukan. "Secara kualitas produksi dan inovasi sudah unggul. Jadi sekarang ini harus dipersiapan kemungkinan ekspor," kata Syukur pada pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×