kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Pemerintah belum optimal garap potensi perikanan


Rabu, 09 April 2014 / 15:06 WIB
Pemerintah belum optimal garap potensi perikanan
ILUSTRASI. Kuota Terbatas, Cek Jadwal SIM Keliling Bekasi & Tangsel Hari Ini 17/11/2022


Reporter: Risky Widia Puspitasari | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Keberpihakan pemerintah terhadap pengembangan sektor perikanan dan kelautan dinilai belum optimal. Padahal potensi sektor perikanan dan kelautan mencapai Rp 255 triliun per tahun.

Yugi Prayanto, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perikanan dan Kelautan bilang, pemerintah harus memperbaiki kebijakan agar nilai pendapatan dari sektor ini bisa meningkat. Diantaranya, subsidi solar bagi nelayan, penerapan zonasi wilayah budidaya, penyedia benih ikan, pembangunan sarana prasarana yang lebih baik di sentra pelelangan ikan, pengadaan truk pendingin serta pembangunan pabrik es curah.

"Peluang bisnis di sektor ini besar, seperti di bidang perikanan tangkap, perikanan budidaya, industri pengolahan hasil perikanan, bioteknologi, hingga pariwisata kelautan," katanya di Menara Kadin, Jakarta, Senin (7/4). Saat ini, kata dia, luas laut yang besar baru sebanyak 10 % potensi yang sudah digarap pelaku usaha.

Sementara itu, Edy Putra Irawady, Deputi Menko Bidang Industri dan Perdagangan Kementerian Bidang Perekonomian mengatakan, potensi perikanan Indonesia terbilang besar. Terutama untuk pasar ekspor ke wilayah Uni Emirat Arab.

"Di daerah Mediteranian, tidak banyak variasi makanan laut, hanya ikan digoreng dan begitu saja," ujarnya Jakarta, Selasa (8/4). Hal tersebut harusnya dilihat sebagai peluang bagi pelaku usaha untuk mengolah produk perikanan dengan lebih variatif. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×