Reporter: Noverius Laoli | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Hingga semester I tahun ini, jumlah ekspor kelapa sawit Indonesia mencatat pertumbuhan yang positif. Direktur Eksekutif Dewan Sawit Indonesia (DMSI), Iskandar Andi Nuhung mengungkap, ekspor kelapa sawit sudah mencapai lebih dari 14 juta ton.
Meski tidak mengungkap berapa pencapaian ekspor tahun lalu, namun dia mengatakan bahwa jumlah ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Bila kinerja ini dipertahankan, Iskandar mengatakan ada kemungkinan ekspor kelapa sawit mampu mencapai 28 juta ton hingga akhir tahun. “Sekarang kalau saya lihat perkembangannya cukup baik. Di tingkat petani juga saya coba monitor, harga Tandan Buah Segar (TBS) relatif stabil atau sekitar Rp 1.500 – Rp 1.600 per kilogram,” tutur Iskandar kepada KONTAN, Rabu (26/8).
Menurut Iskandar, iklim menjadi penentu terbesar untuk produksi kelapa sawit. Dia mengatakan, karena kelapa sawit adalah tanaman musiman, ada saat-saat tertentu produksinya lebih banyak dibandingkan waktu lain.
Meski begitu, karena kebun sawit tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia maka produksi sawit Indonesia cukup seimbang. Menurutnya, sekarang ini perlu perhatian lebih kepada perkebunan rakyat. Pasalnya, banyak perkebunan rakyat yang belum memiliki produktivitas yang tinggi.
Iskandar pun menyoroti kebijakan India yang akan menetapkan tarif bea masuk untuk impor kelapa sawit dari Indonesia. Meski begitu, dia mengatakan bahwa pemerintah Indonesia masih gencar melakukan negosiasi dengan pemerintah Indonesia. Karena kebijakan ini masih baru, dia mengatakan bahwa dampak yang ditetapkan belum akan berpengaruh terhadap ekspor Indonesia.
“Sampai sekarang kan belum ada keputusannya, saya rasa sampai akhir tahun juga belum akan berpengaruh. Kita berharap belum berpengaruh lah, sambil pemerintah bernegosiasi” tutur Iskandar.
Meski begitu, Iskandar pun mengakui bila kebijakan tersebut ditetapkan, maka ekspor kelapa sawit Indonesia mungkin akan mengalami gangguan. Apalagi, India merupakan salah satu negara tujuan ekspor kelapa sawit Indonesia dengan jumlah yang cukup besar. Iskandar menyebutkan, ekspor kelapa sawit terbesar Indonesia ditujukan ke China, India, Pakistan, dan Uni Eropa.
Iskandar juga mengatakan Indonesia sudah berusaha membuka pasar baru ke negara lain seperti Rusia dan negara di Timur Tengah. “Sekarang ini pemerintah sudah melakukan pendekatan dengan negara lain, Mosco contohnya. DSMI saja baru melakukan MOU dengan Mosco. Jadi kita membuka pasar baru,” jelas Iskandar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News