Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan mencatat ekspor pertanian melonjak 43,62% hingga Juli 2025. Salah satunya ditopang oleh komoditas kopi yang menjadi penyumbang lonjakan kinerja ekspor.
Ketua Departemen Specialty & Industri BPP Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Moelyono Soesilo mengatakan, peningkatan ekspor kopi hingga pertengahan tahun ini didorong kenaikan harga kopi dunia yang sempat menyentuh level tertinggi pada Mei 2025.
Saat itu, harga kopi robusta maupun arabika mencapai US$ 5.600 per metrik ton.
“Kenaikan harga ini dipicu oleh kondisi tight supply kopi arabika dan robusta, serta turunnya sertifikat stok di pasar. Selain itu, panen kopi tahun ini juga lebih tinggi dibandingkan tahun lalu,” ujar Moelyono kepada Kontan, Kamis (4/9/2025).
Baca Juga: Harga Kopi Vietnam Sentuh Puncak Tiga Bulan, Hujan Deras Ancam Panen Indonesia
Meski harga kopi kini sudah turun ke level sekitar US $4.400 per metrik ton, kinerja ekspor kopi masih solid.
Pasar tradisional seperti Amerika Serikat, Mesir, Malaysia, dan Jerman tercatat menjadi tujuan ekspor utama.
Terkait kebijakan tarif impor 19% yang diberlakukan Amerika Serikat, Moelyono menilai dampaknya belum terlihat signifikan.
“Kita mesti menunggu satu hingga dua bulan lagi, saat persediaan pabrikan di Amerika mulai menurun, baru bisa terlihat dampaknya,” jelasnya.
Moelyono optimistis hingga akhir 2025 kinerja ekspor kopi masih akan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, baik dari sisi volume maupun nilai.
Baca Juga: Gara-Gara Kebijakan Trump Harga Kopi di AS bisa Meroket!
Selanjutnya: Inilah Cara Cek Nama Pegawai Non-ASN yang Diangkat PPPK Paruh Waktu 2025
Menarik Dibaca: Kenapa Tidak Bisa Tidur Padahal Sudah Mengantuk? Ini Penyebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News