kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.469   24,00   0,15%
  • IDX 7.131   24,85   0,35%
  • KOMPAS100 1.038   4,34   0,42%
  • LQ45 809   2,92   0,36%
  • ISSI 225   1,48   0,66%
  • IDX30 422   1,70   0,40%
  • IDXHIDIV20 509   6,98   1,39%
  • IDX80 117   0,48   0,41%
  • IDXV30 122   2,06   1,72%
  • IDXQ30 138   0,70   0,51%

Ekspor Meningkat, Surplus Neraca Perdagangan Perikanan 2024 Naik 9,1%


Minggu, 23 Maret 2025 / 21:23 WIB
Ekspor Meningkat, Surplus Neraca Perdagangan Perikanan 2024 Naik 9,1%
ILUSTRASI. Sejumlah pekerja memanen udang vannamei di lokasi Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) Kebumen, Jawa Tengah, Senin (26/6/ 2023). Operasional tambak intesif BUBK Kebumen mengedepankan prinsip ekonomi biru yang ramah lingkungan dan diharapkan akan berkontribusi pada peningkatan produksi udang nasional, yang telah mencapai 1,09 juta ton dengan nilai ekspor USD 2,26 miliar pada tahun 2022. ANTARA FOTO/Idhad Zaakaria/hp.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tahun 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil meningkatkan surplus neraca perdagangan komoditas perikanan sampai 9,1% dibandingkan tahun sebelumnya, 2023.

Kondisi ini didorong oleh peningkatan nilai ekspor selama 2024 yang mencapai USD 5,95 miliar, naik 5,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Ada pun penurunan nilai impor 19,8% dibandingkan 2023.

"Setelah kami cek angka final 2024, surplus neraca perdagangan perikanan naik 9,1%," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDS), Tornanda Syaifullah, melalui siaran pers, Jumat (23/3).

Baca Juga: KKP Beberkan Tantangan Pelaku Usaha Perikanan Meski Ekspor Berhasil Naik Signifikan

Tornanda menjelaskan mengenai komoditas utama ekspor Indonesia, meliputi udang dengan nilai USD 1,68 miliar. Ekspor udang mencapai 28,2% dari total ekspor perikanan Indonesia.

Kemudian tuna-cakalang, senilai USD 1,03 miliar (17,4%); cumi-sotong-gurita senilai USD 874,12 juta (14,7%); ranjungan-kepiting senilai USD 513,35 juta (8,6%).

Kemudian rumput laut senilai USD 342,16 juta (5,7%); layur-gulama USD 100,96 juta (1,7%); tilapia senilai USD 93,51 juta (1,6%); lobster USD 91,79 juta (1,5%); dan mutiara USD 91,35 juta (1,5%).

Dari ragam komoditas ekspor tersebut, yang tercatat mengalami peningkatan ekspor cukup signifikan dibanding 2023 adalah tuna-cakalang yang meningkat 11,6%; cumi-sotong-gurita meningkat 14,6%; rajungan-kepiting naik 14,7%; layur-gulama naik 91,1%, dan tilapia naik 14,4%.

Baca Juga: KKP Catat Ekspor Produk Perikanan RI ke Rusia US$ 25,38 Juta

"Peningkatan nilai ekspor tersebut menunjukkan bahwa produk perikanan kita begitu diminati di pasar ekspor," terang Tornanda.

Adapun negara tujuan ekspor perikanan selama tahun 2024 yakni Amerika Serikat (AS) dengan nilai USD 1,90 miliar atau setara dengan 32,0% dari total nilai ekspor perikanan Indonesia. 

Lalu diikuti Tiongkok USD 1,24 miliar (20,9%), ASEAN USD 856,87 juta (14,4%), Jepang USD 598,75 juta (10,1%), dan Uni Eropa USD 414,36 juta (7,0%). 

Tornanda memaparkan dari sekian negara tujuan ekspor, pengiriman produk perikanan dari Indonesia ke negara-negara ASEAN meningkat 28,3% selama 2024. 

Begitu juga dengan pasar Tiongkok dan Uni Eropa mengalami peningkatan masing-masing sebesar 9,2% dan 23,6% dibanding tahun 2023.

Baca Juga: Penerimaan PNBP Dari Sektor Kelautan dan Perikanan Capai Rp 1,97 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×