Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat Sinaga, memperkirakan kinerja ekspor minyak sawit Indonesia masih akan seret hingga akhir 2025 jika pemerintah tidak segera melakukan penyesuaian kebijakan harga dan bea ekspor.
“Indonesia perlu menurunkan harga jual CPO di pasar global agar lebih kompetitif, dan sementara waktu mempertimbangkan penurunan bea keluar (BK) untuk produk sawit ekspor,” ujar Sahat kepada Kontan, Selasa (7/10/2025).
Menurutnya, langkah tersebut penting untuk menahan penurunan permintaan dari pasar utama seperti India, apalagi saat harga minyak nabati pesaing seperti soyoil lebih murah di pasar dunia.
Baca Juga: Impor Minyak Sawit India Turun ke Level Terendah Empat Bulan, Soyoil Jadi Pilihan
Saat ini, harga CPO di Rotterdam mencapai sekitar US$ 1.345 per ton, sedangkan soyoil tercatat US$ 1.043 per ton.
“Ini situasi yang tidak biasa, karena biasanya harga CPO justru lebih rendah sekitar US$ 50–US$120 per ton dibandingkan soybean oil,” jelasnya.
Sahat juga menyarankan agar pemerintah mengurangi porsi pemakaian biodiesel domestik dari B40 menjadi B20.
“Harga fosil juga menurun ke level US$ 62/barrel, jadi lebih baik mendapat devisa tambahan yang tinggi dari sawit, CPO & turunannya, karena lebih kompetitif juga di pasar global,” katanya.
Baca Juga: Subsidi B40 Berpotensi Membengkak
Ia menegaskan, strategi penyesuaian harga dan ekspor menjadi kunci agar industri sawit Indonesia tetap mampu bersaing di tengah dinamika harga global yang tidak lazim, di mana CPO justru lebih mahal dari soyoil.
Mengutip The Hindu Business Line, impor minyak sawit India pada September 2025 turun 15,9% secara bulanan menjadi 833.000 ton metrik, level terendah sejak Mei 2025.
Penurunan tersebut berdasarkan estimasi dari lima pedagang besar di negara tersebut dan menjadi sinyal tekanan baru bagi kinerja ekspor sawit Indonesia.
Selanjutnya: Ada MBG, Estika Tata Tiara (BEEF) Optimistis Pendapatan Tumbuh di Kuartal III
Menarik Dibaca: 7 Alasan Jamu Kunyit Asam Bagus untuk Wanita, Bantu Cegah Osteoporosis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News