kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Ekspor rotan terganjal peraturan menteri


Senin, 16 Mei 2011 / 12:51 WIB
Ekspor rotan terganjal peraturan menteri
ILUSTRASI. IHSG menguat 1,37% ke level 5.075 pada Selasa (4/8). Sementara, indeks saham LQ45 naik lebih tinggi yakni 2,01%.


Reporter: Evilin Falanta | Editor: Edy Can

JAKARTA. Sudah dua bulan ekspor rotan masih terganjal. Ini lantaran menteri perdagangan tak kunjung menerbitkan kuota ekspor rotan jenis Nontaman Sega Irit (NTSI).

Akibatnya, pasokan rotan mulai menumpuk. Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia (APRI) Lisman Sumardjani menjelaskan, biasanya aturan itu keluar setiap tiga bulan sekali.

Namun, sejak April lalu, dia mengatakan peraturan itu belum juga keluar. "Keterlambatan pengeluaran aturan itu membuat kami rugi," katanya kepada KONTAN, Senin (16/5).

Karena itu, dia berharap pemerintah segera menerbitkan aturan tersebut. Catatan saja, pemerintah memberikan jatah ekspor rotan kisaran 1.500 ton hingga 2.000 ton selama periode tiga bulan.

Jatah ekspor ini berasal dari sisa konsumsi dalam negeri. APRI memprediksikan sepanjang tahun 2011 ini konsumsi rotan di dalam negeri hanya mencapai 12.000 ton. Konsumsi ini terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Lisman bilang, pada tahun 2009 konsumsi rotan di dalam negeri mencapai 40.000 ton dan di tahun 2010 turun menjadi 30.000 ton. "Konsumsi di dalam negeri sudah turun, ditambah lagi pemerintah terlambat keluarkan kuota," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×