Reporter: Evilin Falanta | Editor: Edy Can
JAKARTA. Sudah dua bulan ekspor rotan masih terganjal. Ini lantaran menteri perdagangan tak kunjung menerbitkan kuota ekspor rotan jenis Nontaman Sega Irit (NTSI).
Akibatnya, pasokan rotan mulai menumpuk. Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia (APRI) Lisman Sumardjani menjelaskan, biasanya aturan itu keluar setiap tiga bulan sekali.
Namun, sejak April lalu, dia mengatakan peraturan itu belum juga keluar. "Keterlambatan pengeluaran aturan itu membuat kami rugi," katanya kepada KONTAN, Senin (16/5).
Karena itu, dia berharap pemerintah segera menerbitkan aturan tersebut. Catatan saja, pemerintah memberikan jatah ekspor rotan kisaran 1.500 ton hingga 2.000 ton selama periode tiga bulan.
Jatah ekspor ini berasal dari sisa konsumsi dalam negeri. APRI memprediksikan sepanjang tahun 2011 ini konsumsi rotan di dalam negeri hanya mencapai 12.000 ton. Konsumsi ini terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
Lisman bilang, pada tahun 2009 konsumsi rotan di dalam negeri mencapai 40.000 ton dan di tahun 2010 turun menjadi 30.000 ton. "Konsumsi di dalam negeri sudah turun, ditambah lagi pemerintah terlambat keluarkan kuota," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News