kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekspor sepatu bisa susut jika TDL naik


Kamis, 15 Maret 2012 / 11:00 WIB
Ekspor sepatu bisa susut jika TDL naik
ILUSTRASI. Joe Biden semakin memanaskan hubungan AS dengan Rusia. REUTERS/Joshua Roberts


Reporter: Ayu Utami Larasati | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL) membuat pusing pelaku industri sepatu. Betapa tidak, kenaikan BBM dan TDL bisa menggemukkan biaya produksi yang berujung pada penurunan daya saing industri.

“Kalau kebijakan kenaikan BBM dan TDL berlaku tahun ini, sudah pasti menurunkan daya saing produk lokal di pasar ekspor hingga 5%,” terang Eddy Widjanarko, Ketua Umum Aprisindo kepada KONTAN, Kamis (15/3).

Turunnya daya saing itu terjadi karena sepatu dari Indonesia menjadi lebih mahal. Selain turunnya pasar ekspor, Eddy juga khawatir tergerusnya pasar sepatu produk dalam negeri di pasar domestik. “Imbasnya, impor sepatu dari China bisa naik 60%,”tegas Eddy khawatir.

Tahun 2011 lalu, kinerja ekspor sepatu Indonesia tak bisa berlari kencang. Menurut Eddy, ekspor sepatu stagnan diangka US$3,1 miliar. Hal ini terjadi karena daya saing sepatu Indonesia turun karena adanya kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) di awal tahun.

"Apabila ketidakpastian pengambilan kebijakan soal energi terus berlanjut, maka para investor pun semakin ragu menanamkan modal di Indonesia,” keluh Eddy.

Daya beli menurun

Selain biaya produksi bengkak, kenaikan BBM dan TDL akan menurunkan turunnya daya beli di dalam negeri. Banyak masyarakat menunda membeli sepatu saat mereka menghabiskan uang lebih banyak untuk biaya TDL dan BBM.

Dalam hitungan Eddy, kenaikan BBM dan TDL akan menggerek harga sepatu naik 7% sampai 10%. "Konsumen kami pasar lokal mau tak mau akan merasakan dampak kenaikan harga ini,” tegas Eddy khawatir.

Begitu juga dengan pasar ekspor, kenaikan biaya produksi bisa meningkatkan harga jual produk. Pelanggan di negara tujuan ekspor bisa saja beralih mencari sepatu yang lebih murah dari negara produsen sepatu lainnya, seperti China.

Untuk itu, Eddy meminta agar pemerintah mereview kembali rencana kenaikan BBM dan TDL tersebut. “Kami meminta pemerintah menunda kenaikan TDL sampai tahun depan,” terang Eddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×