Reporter: Abdul Basith | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Eksportir sarang walet langsung ke China bertambah di tahun 2018. Jumlahnya naik setelah ada audit terhadap perusahaan sarang walet Indonesia oleh Certification and Accreditation Administration of The People Republic of China (CNCA).
"Ditargetkan ekspor akan naik dengan naiknya perusahaan ekspor menjadi 18," ujar Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia (PPSBI) Boedi Mranata saat Musyawarah Nasional PPSBI, Jumat (2/3).
Sebelumnya, pada tahun 2017, jumlah perusahaan yang dapat ekspor sarang walet langsung ke China sebanyak 8 perusahaan. Namun, setelah audit oleh CNCA pada Desember 2017 lalu, diperkirakan dapat bertambah sebanyak 10 perusahaan.
Bertambahnya perusahaan tersebut membuat Boedi optimis kenaikan ekspor ke China dapat mencapat hampir dua kali lipat. Boedi bilang, target ekspor ke China tahun 2018 sebesar 100 ton setelah tahun 2017 ekspor sebesar 52 ton.
Sarang walet merupakan komoditas dengan nilai yang tinggi. Hal tersebut membuat sarang walet perlu diperhatikan.
"Harga sarang walet berkisar US$ 1.000 per kilogram (kg) hingga US$ 2.000 per kg," terang Boedi.
Beberapa daerah memiliki potensi sebagai peternakan burung walet. Boedi bilang sentra produksi sarang walet terletak di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Kemajuan teknologi pun dinilai telah dimanfaatkan oleh pedagang sarang walet. Perdagangan menggunakan toko elektronik mulai sering digunakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News