Reporter: Asnil Bambani Amri, Bloomberg | Editor: Asnil Amri
LONDON. Kemungkinan El Nino di kawasan Samudera Pasifik tahun ini bisa menyebabkan hujan di daerah penghasil kopi di Brazil. Kondisi tersebut diprediksi bisa mempengaruhi produksi. Begitu pula di Kolombia yang diperkirakan bakal terjadi musim kering yang bisa mempengaruhi produktifitas kopi.
Biro Meteorologi Australia menyebutkan, El Nino diperkirakan akan muncul pada akhir musim dingin di belahan bumi selatan, sehingga perairan Samudera Pasifik akan hangat.
Hasil riset dari Judy Ganes dari perusahaan riset di New York menyebutkan, El Nino diperkirakan bisa menurunkan produksi kopi 1% tahun ini. Dampak El Nino itu, diperkirakan tidak seperti tahun 2010 lalu, dimana produksi kopi turun 1,6%.
"Kalau kondisi El Nino itu ringan, maka kami bisa meningkatkan produksi kopi. Namun, jika El Nino kuat, maka bisa mengurangi produksi secara signifikan," terang Judy Ganes, presiden J. Ganes Consulting, melalui e-mail minggu lalu.
Harga kopi arabika di New York turun 27% tahun ini, harga komoditas ini ditutup pada US$ 1,6575 per pon di ICE Futures di New York, kemarin (26/6).
Produksi kopi Brasil turun rata-rata 1,9% sejak El Nino terjadi sejak tahun 1962-1963 sampai tahun 2007- 2008. Sebaliknya, panen Kolombia rata-rata naik 3,5% persen selama rentang waktu yang sama.
Pasokan kopi global tahun ini diprediksi bertambah 5,3 juta kantong dari konsumsi tahun 2011 lalu. Sementara produksi kopi menurut Rabobank Internasional akan naik sebesar 7,7% tahun ini menjadi 146,2 juta kantong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News