kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Elnusa (ELSA) akan perkuat berbagai segmen bisnis tahun depan


Senin, 09 Desember 2019 / 20:04 WIB
Elnusa (ELSA) akan perkuat berbagai segmen bisnis tahun depan
ILUSTRASI. PT Elnusa Tbk (ELSA) perkuat berbagai segmen bisnis tahun depan. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi kenaikan harga minyak global membuat emiten-emiten yang berkaitan dengan sektor minyak dan gas (migas) bersuka cita, tak terkecuali PT Elnusa Tbk (ELSA). Perusahaan ini sudah menyiapkan rencana bisnisnya untuk dikerjakan di tahun depan.

Head of Corporate Communication ELSA Wahyu Irfan mengisyaratkan di 2020 nanti pihaknya akan menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) yang kurang lebih sama dengan capex di tahun ini, yakni sebesar Rp 1 triliun.

Baca Juga: Harga minyak berpeluang naik, Elnusa (ELSA) tetap fokus ke jasa distribusi energi

Penggunaan capex tersebut difokuskan untuk investasi yang mendukung pertumbuhan kinerja perusahaan hingga pengembangan bisnis. Investasi di sini meliputi pembelian peralatan operasional serta pembangunan atau pembelian aset.

“Untuk pengembangan bisnis, salah satu rencana perusahaan adalah pengembangan bisnis pengolahan air,” ujar Wahyu, Senin (9/12).

Catatan Kontan, sejak awal tahun ini ELSA memang sudah berkecimpung pada bisnis pengelolaan air di wilayah Tangerang berbasis internet of things (IoT). ELSA juga akan memperkuat dua segmen bisnis utamanya yaitu jasa distribusi dan logistik energi serta jasa hulu migas.

Baca Juga: Pertamina investasikan US$ 3,72 miliar untuk sektor hulu migas

Salah satu upaya yang dilakukan ELSA untuk mendongkrak kinerja segmen jasa distribusi dan logistik energi adalah mengakuisisi beberapa depo maupun menambah jumlah kendaraan tangki Bahan Bakar Minyak (BBM).

Akuisisi depo tersebut sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun ini. Dalam berita terdahulu, ELSA melakukan diversifikasi portofolio dengan mengambil alih kelola Depot Liquified Petroleum Gas (LPG) Pressurized di Amurang, Minahasa Selatan. Aksi korporasi ini dilakukan lewat anak usahanya, PT Elnusa Petrofin (EPN).

Dengan adanya akuisisi depo, ELSA tak hanya memberikan layanan jasa. Perusahaan juga dapat mulai menjajaki peluang-peluang baru di bidang pengelolaan depo berbasis aset. “Penjajakan ini akan kembali diupayakan sementara adanya penambahan armada mobil tangki diharapkan dapat lebih mendongrak kinerja,” ungkap Wahyu.

Baca Juga: Proyek pipa transmisi gas Trans Kalimantan masuk PSN, begini keuntungannya

Sementara itu, untuk meningkatkan kinerja segmen jasa hulu migas, ELSA akan lebih mengoptimalkan layanan jasa survei seismik, khususnya seismik laut. Hal ini turut ditopang dengan adanya upaya kegiatan seismik multiklien serta overseas.

Asal tahu saja, belum lama ini ELSA tengah menjajaki peluang kegiatan seismik multiklien dengan TGS-NOPEC Geophysical Company (TGS). Ini merupakan perusahaan asal Norwegia yang bergerak dalam penyediaan data geosains di seluruh dunia.

ELSA juga fokus menyelesaikan sejumlah proyek seismik yang masih dikerjakan hingga tahun depan. Salah satunya adalah kegiatan survei seismik 2D dan 3D Komitmen Kerja Pasti (KKP) Jambi Merang.

Baca Juga: Elnusa Petrofin dapat pinjaman Rp 100 miliar dari BTPN untuk perkuat bisnis

Di luar itu, ELSA juga akan menggenjot lagi segmen jasa engineering, procurement, construction, & operation, maintenance (EPC-OM). “Kami juga melakukan berbagai aliansi strategis untuk memperkuat kompetensi dan memperbesar raihan kontrak,” lanjut Wahyu.

Lantas, dengan sederet rencana serta upaya penguatan bisnis, manajemen ELSA yakin kinerja keuangannya akan lebih baik di tahun depan.

Untuk tahun ini, ELSA memproyeksikan mampu meraih pendapatan senilai Rp 8 triliun dan laba bersih Rp 330 miliar. “Tentunya target pendapatan maupun laba bersih akan lebih tinggi lagi di tahun depan,” ujar Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×