Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga emas menjadi perhatian serius bagi emiten-emiten yang bergerak di sektor tersebut, tak terkecuali PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA).
Mengutip situs Trading Economics, harga emas dunia terpantau turun 0,39% ke level US$ 3.677,44 per ons troi pada Rabu (17/9/2025) pukul 13.10 WIB.
Namun, dalam sebulan terakhir, harga emas dunia sudah melesat 10,37%. Peluang harga emas menuju level US$ 3.700 per ons troi pun sangat terbuka, bergantung hasil keputusan The Fed terkait penurunan suku bunga acuan.
Harga jual logam mulia Antam juga naik Rp 10.000 menjadi Rp 2.115.000 per gram pada hari ini (17/9/2025) atau kembali memecahkan rekor tertingginya.
Baca Juga: Hartadinata Abadi (HRTA) Sasar Ekspansi ke Luar Jawa, Buka 100 Toko & 125 Gadai Baru
Direktur Investor Relation Hartadinata Abadi Thendra Crisnanda mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir, HRTA mendapati lonjakan permintaan emas batangan yang cukup signifikan yang sejalan dengan rekor kenaikan harga emas global maupun domestik.
Konsumen ritel maupun institusi, terutama Bullion Bank Indonesia, juga aktif memborong emas sebagai instrumen lindung nilai.
"Permintaan dari konsumen ritel banyak untuk gramasi dari 1 gram sampai 25 gram, diikuti dengan institusi Bullion Bank dengan gramasi 100 gram hingga 1 kilogram," ujar dia, Rabu (17/9/2025).
HRTA pun memiliki strategi untuk mengamankan pasokan emas agar tetap tersedia, meski memang perputaran transaksi jual-beli emas semakin cepat seiring tingginya minat beli dari konsumen.
Oleh karena itu, HRTA terus memperkuat kerja sama dengan produsen emas lokal. Saat ini, pertambangan emas berkontribusi sekitar 25% terhadap total sumber bahan baku emas HRTA.
Selain itu, HRTA juga mengoptimalkan manajemen rantai pasok internal serta memastikan distribusi ke jaringan ritel dan mitra penjualan tetap lancar.
Alhasil, konsumen berkesempatan memperoleh produk emas batangan sesuai kebutuhan meski harga emas berada di level tinggi dengan harga dan buyback yang kompetitif.
Thendra melanjutkan, dengan tren harga emas yang masih cenderung naik, HRTA optimistis penjualan emas perusahaan akan tumbuh positif sampai akhir 2025 nanti.
"Saat ini kami memperkirakan pertumbuhan pendapatan dapat mencapai 50%-60% year on year (YoY) dibandingkan tahun sebelumnya," tandas dia.
Selanjutnya: China Berpotensi Jual TikTok ke Investor AS, tapi Tetap Pertahankan Algoritma
Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart 16-30 September 2025, Magnum Classic-Almond Beli 2 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News