Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dikky Setiawan
DUBAI. Kementerian Pariwisata Indonesia dan maskapai penerbangan Emirates Airline menandatangani letter of intent (LoI) joint promotion. Penandatanganan dilaksanakan di Arabian Travel Market (ATM), Uni Emirat Arab, Selasa (26/4)
Dalam perjanjian tersebut, Emirates Airline menyatakan akan menambah frekuensi direct flight (penerbangan langsung) ke Indonesia. Ini terutama, jalur penerbangan Lombok, Surabaya, Bali dan Jakarta.
“Saat ini direct flight Emirates Airline ke Indonesia masih minim, baru 6 kali Dubai-Denpasar, dan 14 kali Jakarta Denpasar. Rupanya, manajemen Emirates juga sama-sama agresif dengan Kemenpar dalam membidik pasar potensial, karena itu mereka pun langsung oke,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan resminya, Rabu (27/4).
Menurut Arief, LoI itu adalah embrio untuk menuntaskan problem akses dan konektivitas dari Timur Tengah ke Indonesia. Terutama jalur penerbangan Lombok, Surabaya, Bali dan Jakarta. Emirates tertarik untuk mendaratkan pesawatnya secara regular ke empat bandara internasional di keempat kota itu.
“Mereka menantang kami untuk membuka slot ke beberapa bandara itu. Kami tantang mereka juga untuk menerbangkan lebih banyak penumpang leisure ke Indonesia,” kata Arief.
Sementara, lewat kerja sama ini Kemenpar mendapat kesempatan promosi melalui media maupun below the line di wilayah Timur Tengah.
Penandatangan kerja sama Asisten Deputi Pemasaran Wilayah Eropa, Timur-Tengah, Amerika, dan Afrika Nia Niscaya. Dari pihak Emirates diwakili oleh Badr Abbas selaku Senior Vice President Commercial Operations Far East.
Seperti diketahui, Emirates Airlines adalah maskapai penerbangan yang berpusat di Bandara Internasional Dubai. Emirates sekarang melayani berbagai tujuan di Timur Tengah, Timur Jauh, India, Afrika, Eropa, dan Amerika Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News