Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa perusahaan yang bergerak di sektor tambang batubara terus berupaya memenuhi kewajiban pasokan batubara domestic market obligation (DMO) di tahun ini.
Direktur PT ABM Investama Tbk (ABMM) Adrian Erlangga menyebut, pihaknya sudah mampu memenuhi kuota DMO minimal 25% pada kuartal III 2019 lalu. Namun, ia tidak bisa membeberkan besaran volume batubara ABMM yang dikhususkan untuk pemenuhan DMO.
Adrian bilang, pihaknya selalu mendahulukan kewajiban DMO batubara yang mana sebagian besar hasilnya untuk kebutuhan listrik dalam negeri lewat PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). “Kami sudah terikat kontrak dengan PLN, sehingga penting bagi perusahaan untuk memenuhi kuota DMO,” kata dia, Senin (16/12).
Baca Juga: DMO batubara di bawah target, Kementerian ESDM: Kebutuhan batubara domestik terpenuhi
Catatan Kontan.co.id, ABMM telah memproduksi 8,5 juta ton batubara hingga akhir kuartal III 2019. ABMM sendiri menargetkan mampu memproduksi sekitar 11 juta ton batubara sampai akhir tahun nanti.
ABMM juga sudah siap untuk memenuhi kewajiban DMO batubara di tahun depan dan berupaya meningkatkan produktivitasnya. Terlebih, pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan target volume DMO batubara di tahun depan mencapai 155 juta ton. Angka ini naik dibandingkan target DMO di tahun 2019 sebesar 128 juta ton.
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga sudah mampu memenuhi kewajiban DMO batubara di tahun ini. Namun, Head of Corporate Communication ADRO Febriati Nadira belum bisa merinci volume DMO batubara ADRO hingga kini.
Ia mengatakan, 40% penjualan batubara ADRO sampai kuartal III 2019 lalu ditujukan untuk wilayah Asia Tenggara, termasuk di dalamnya Indonesia. Artinya, porsi batubara yang dijual ADRO di pasar domestik terbilang besar. “Memenuhi kewajiban DMO untuk kebutuhan dalam negeri merupakan prioritas bagi Adaro,” imbuhnya, Senin (16/12).
Febriati melanjutkan, pihaknya sudah siap mengeksekusi target pemerintah yang menaikkan target volume DMO batubara di tahun depan jadi 155 juta ton.
Untuk itu, ADRO akan tetap fokus pada keunggulan operasional dan efisiensi bisnis. Alhasil, ADRO diharapkan dapat menghasilkan kinerja operasional yang solid dan mampu mencapai target yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Sejumlah emiten tanggapi positif kebijakan DMO batubara tahun depan
Mengutip berita sebelumnya, ADRO sudah memproduksi batubara sebanyak 44,13 juta ton hingga kuartal III 2019. Sementara target produksi batubara ADRO di tahun ini sekitar 54 juta—56 juta ton.