Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Tim Pemantauan Pelaksanaan Peningkatan Produksi Minyak Bumi di Lapangan Tanjung-PT Pertamina EP telah terbentuk. Polymer injection unit sedang dalam proses proses pengiriman dan akan tiba di sana pada akhir Oktober 2018.
Rencana kerjasama dengan Repsol pun tengah dalam progres. Repsol akan mengirimkan proposal untuk keterlibatan di aktifitas EOR Polymer flooding pada akhir bulan Agustus 2018, dengan skema kerjasama yang diusulkan adalah Kerja Sama Operasi (KSO).
Dalam paparan skenario forecast lifting minyak tahun 2017-2030 yang dipaparkan SKK Migas, terlihat perbedaan antara yang dengan dan tanpa EOR. Setidaknya, perbedaan itu dapat dirasakan sejak tahun 2024 hingga 2030.
Dengan skenario forecast lifting tanpa EOR tahun 2024 hanya akan ada sebesar 529.000 BOPD, pada tahun 2025 sebesar 480.000 BOPD, tahun 2026 sebesar 419.000 BOPD, tahun 2027 sebesar 376.000 BOPD, tahun 2028 sebesar 334.000 BOPD, tahun 2029 sebesar 311.000 BOPD dan pada tahun 2030 sebesar 281.000 BOPD.
Sedangkan dengan EOR, forecast lifting minyak pada tahun 2024 menjadi sebesar 531.000 BOPD, tahun 2025 sebesar 494.000 BOPD, tahun 2026 sebesar 455.000 BOPD, tahun 2027 sebesar 446.000 BOPD, tahun 2028 sebesar 459.000 BOPD, tahun 2029 sebesar 498.000 BOPD, dan tahun 2030 sebesar 520.000 BOPD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News