Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di era digital, internet menjadi keseharian. Maka penting mengadakan internet governance training. Ini adalah program pelatihan untuk memberikan pemahaman mengenai cara internet dikelola. Baik dari sisi teknis, kebijakan, hukum, maupun sosial.
Maka, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) bersama ICANN menggelar internet governance training pada pekan lalu.
Agenda pelatihan dimulai dengan pengenalan peran ICANN dan model multistakeholder dalam tata kelola internet Indonesia. Lalu simulasi government advisory committee (GAC). Peserta diajak memahami bagaimana GAC memberikan masukan kebijjakan kepada ICANN, serta perbedaan pendekatan multirateral dan multistakeholder dalam pengambilan keputusan.
Baca Juga: Internet Archive Diblokir! Pemerintah Beberkan Alasannya
Ada pula role play dan simulasi kebijakan terkait proses pengajuan keberatan atas domain tingkat atas generik. Isu pemutusan akses konten negatif juga menjadi topik penting. Kementerian Komdigi dan APJII memaparkan mekanisme pemblokiran berbasis DNS dan IP.
“Internet governance training adalah momentum penting bagi Indonesia semakin aktif berkontribusi dalam forum global. Melalui keterlibatan berbagai stakeholder, kita ingin mendorong masyarakat khsuusnya generasi muda mengambil bagian dan memahami bagaimana tata kelola internet secara global," ujar John Sihar Simanjuntak, Ketua PANDI, akhir pekan lalu.
PANDI sendiri mendorong penggunaan domain .id yang lebih luas, aman, dan terpercaya. Serta memperkuat posisi Indonesia dalam tata kelola internet global.
Selanjutnya: TKD Naik Jadi Rp 571,5 Triliun sampai Agustus 2025, Belanja Daerah Terkontraksi 14%
Menarik Dibaca: Token SUN Melejit 33%, Masuk Top Gainers saat Pasar Kripto Turun Tajam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News