Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Besok (Rabu 13/9), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memberikan lagi rekomendasi ekspor mineral mentah kepada dua perusahaan bauksit.
Sejatinya, dua perusahaan bauksit ini sudah mengajukan rekomendasi sejak awal bulan Agustus 2017 yang masuk dalam Ruang Pelayanan Informasi dan Investasi Terpadu (RPIIT). Namun sayangnya nama kedua perusahaan tersebut masih belum bisa disebutkan namanya.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Bambang Susigit menyatakan, akan ada rekomendasi ekspor untuk perusahan bauksit itu. "Besok baru diberitahu namanya dan berapa kapasitas ekspornya. Serta pembangunan smelternya," terangnya kepada KONTAN, Selasa (12/9).
Asal tahu saja, Kementerian ESDM sudah memberikan rekomendasi ekspor mineral mentah ke beberapa perusahaan. Di antaranya, PT Freeport Indonesia (PTFI), PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), PT Aneka Tambang (ANTAM), PT Dinamika Sejahtera Mandiri, PT Ceria Nugraha Indotama, PT Triegah Bangun Persada, dan PT Gane Permai Sentosa.
“Mereka berkewajiban menunjuk tim verifikator independent untuk mengevaluasi kemajuan pembangunan smelter setiap enam bulan,“ tandasnya.
Seperti diketahui, Kementerian ESDM telah menunjuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu PT Rekayasa Industri (Rekind) PT Suveyor Indonesia dan PT Sucofindo menjadi tim verifikator Independent untuk mengevaluasi kemajuan pembangunan smelter mencapai 90% dari rencana kerja.
Hingga Agustus 2017, realisasi ekspor nikel tercatat 1,44 juta ton atau 17,64% dari rekomendasi ekspor yang diberikan sebesar 8,1 juta ton Di sisi lain, realisasi ekspor bauksit tercatat 275.816 ton atau 8,48% dari rekomendasi ekspor bauksit yang diberikan Kementerian ESDM sebesar 3,25 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News