kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.885   0,00   0,00%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

ESDM: Yang ditolak Salim Kancil tambang pasir besi


Rabu, 07 Oktober 2015 / 16:05 WIB
ESDM: Yang ditolak Salim Kancil tambang pasir besi


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan penambangan di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur merupakan kegiatan penambangan pasir besi ilegal bukan tambang pasir galian c (pasir bangunan).

Kegiatan yang ditentang Salim Kancil dan Tosan dan berujung pada kekerasan pada 26 September kemarin dan mengakibatkan Salim Kancil tewas akibat penganiayaan dan Tosan mengalami luka berat.

Kementerian ESDM telah melakukan investigasi mengenai kegiatan penambangan tersebut. Investigasi dilakukan sejak pekan lalu.

"Bukan galian c (pasir bangunan) tapi pasir besi. Jadi bukan pasir biasa," kata Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Mohammad Hidayat di Kantor Dirjen Minerba, Rabu (7/10).

Hidayat menuturkan kegiatan tambang yang memakan korban jiwa itu sebenarnya sudah memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP). Hanya saja status IUP tersebut eksplorasi. Sesuai aturan, seharusnya di wilayah tambang itu belum boleh dilakukan eksploitasi. Namun kegiatan eksploitasi sudah dilakukan sehingga termasuk kategori kegiatan tambang ilegal. Namun dia enggan menjelaskan nama perusahaan yang memiliki IUP tersebut.

"IUP-nya eksplorasi. Tapi sudah dilakukan penambangan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×