Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
Di samping itu, ExxonMobil Cepu juga akan mengandalkan produksi minyak dari lapangan Kedung Keris yang baru beroperasi jelang akhir tahun kemarin.
Lapangan Kedung Keris memiliki kemampuan untuk produksi sebanyak 5.000 Bopd. "Produksi Kedung Keris tidak banyak karena hanya ada satu sumur yang beroperasi," ujarnya.
Baca Juga: Pertamina EP-Cepu anggarkan US$ 591 juta untuk Jambaran Tiung Biru di tahun depan
Kendati demikian, ExxonMobil Cepu patut waspada. Sebab, potensi produksi minyak sebanyak 220.000 Bopd di Lapangan Banyu Urip hanya akan bertahan sampai 2021 mendatang. Setelah itu, produksi akan turun perlahan sebagai faktor alamiah.
Sebenarnya, produksi minyak Banyu Urip masih bisa ditingkatkan. Namun, ExxonMobil Cepu terkendala izin Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).
Perusahaan pun sudah mengajukan izin Amdal terbaru supaya produksi minyak di lapangan Banyu Urip bisa meningkat sekitar 270.000--300.000 Bopd.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan SKK Migas untuk proses perizinan Amdal," ucap McKenzie tanpa menyebut target penyelesaian Amdal tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News