kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

ExxonMobil jual 49 saham blok cenderawasih


Selasa, 19 Maret 2013 / 08:00 WIB
ExxonMobil jual 49 saham blok cenderawasih
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri penyelesaian pabrik pupuk bersama adik perempuannya Kim Yo Jong di wilayah Utara Pyongyang, dalam foto yang dirilis KCNA, Sabtu (2/5/2020). KCNA/via REUTERS.


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Azis Husaini

JAKARTA. ExxonMobil Oil Indonesia kembali mengobral blok minyak dan gas bumi (migas). Kali ini, perusahaan asal Amerika Serikat itu telah menjual hak partisipasi atawa participating interest (PI) sebesar 49% di Blok Cenderawasih, Papua, kepada Perusahaan asal Kanada yakni Niko Resources.
Sebelumnya, ExxonMobil  telah mengembalikan Blok Surumana di Selat Sulawesi, Blok Mandar, Laut Sulawesi dan Blok Gunting, Jombang Jawa Timur, dan lapangan Alas Dara Kemuning di Blok Cepu ke pemerintah.

Erwin Maryoto, Vice President Public & Government Affairs ExxonMobil Oil Indonesia mengatakan, secara rutin, pihaknya melakukan kajian atas aset-aset perusahaan. Dari kajian itu bakal terlihat blok migas mana yang memiliki kontribusi secara finansial dan tidak. Hasilnya, "Kami memutuskan untuk melakukan farmout atas 49% participating interest di Blok Cenderawasih ke Niko Resources Ltd," kata dia kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Semula, komposisi kepemilikan saham di Blok Cenderawasih terdiri dari Niko Resources 51% dan ExxonMobil sebesar 49% sekaligus sebagai operatornya. Dengan adanya transaksi tersebut, Niko akan memiliki seluruh saham di blok yang mulai dieksplorasi sejak 2009 silam itu.
Namun sayang, Erwin enggan menjelaskan secara rinci nilai transaksi pelepasan Blok Cenderawasih tersebut. "Keputusan penjualan ini telah kami sampaikan kepada SKK Migas," ujar dia.

Elan Biantoro, Kepala Humas SKK Migas mengatakan, pengembangan Blok Cenderawasih membutuhkan biaya yang besar lantaran blok itu berada di laut dalam. Padahal, ExxonMobil saat ini sedang melakukan efesiensi. "Risiko kegagalan eksplorasi di offshore jauh lebih besar dibandingkan dengan risiko kegiatan di darat," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×