Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pariwisata mulai menaruh harapan di 2021. Terlebih, setelah ketersediaan vaksin Covid-19 yang diharapkan mampu menjadi kebuntuan ekonomi akibat dampak pandemi virus corona.
Direktur Utama PT Dafam Hotel Management (DHM) Andhy Irawan menyebutkan pihanya optimis 2021 akan prospek ekonomi lebih baik.
"Vaksin sudah tersedia sehingga mobilitas masyarakat akan semakin bergairah dan tentunya tetap pada protokol kesehatan serta bantuan pemerintah untuk mengangkat ekonomi seperti UMKM dan lain-lain," ujarnya kepada kontan.co.id, Selasa (22/12).
Ia juga berharap pemerintah mampu mengatasi kendala lainnya adalah terkait kesiapan rantai dingin (cold chain) yang belum teruji. Sebabnya, di tengah kondisi saat ini perusahaan tentunya sangat tergantung dengan kepastian di antaranya kebijakan pemerintah.
Kendati begitu, berkaca dari pengalaman di tahun ini yang mana berhasil bertahan DHM sudah mempunyai 'Plan B' di 2021 untuk bisa lebih baik ke depannya.
"Strategi yang pasti berpondasi pada protokol kesehatan dan yang sudah tidak relevan dengan bisnis masa yang akan datang akan dihilangkan dan diganti dengan yang relevan," jelasnya.
Baca Juga: Jelang libur Nataru, Jasa Marga imbau pengguna jalan patuhi protokol kesehatan
Menurutnya, tantangan di bisnis hotel pada tahun depan yakni, perusahaan harus semakin jeli dalam melihat relevansi bisnis yang berdampak pada pengalaman pengunjung. Terlebih di tengah era milenial ini sehingga harus benar-benar melihat eksisting bisnis saat ini.
Perusahaan melihat tahun depan juga masih akan terus melanjutkan ekspansi. Namun, Andhy menegaskan pihaknya akan lebih detail dalam menganalisa proyeksi dalam forecast ke depannya, serta melihat relevan bisnis dengan era pandemi.
Sebabnya, di tengah kondisi saat ini cash flow management menjadi prioritas. Cash flow Management menjadi prioritas dalam perhitungan bisnis ke depan, di samping pinjaman dari luar yang akan menjadi faktor 'back up' jika diperlukan dan sangat hati hati tentunya," tegasnya.
Terkait Plan B, ia juga menjelaskan mengungkapkan telah melakukan research and development untuk menyiapkan bisnis baru yang dianggap lebih prospektif, khususnya di bidang IT.
"Jadi maksudnya itu, untuk hotel operasional yang bisa mendukung meningkatkan pendapatan dengan berbasis protokol kesehatan dan menaikan market demand ke Hotel Dafam," tandasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Red Planet Tbk NG. Suwito menilai tantangan untuk sektor pariwisata, khususnya perhotelan masih akan dihadapi hingga semester I-2021.
Menurutnya, masih ada sebagian masyarakat yang belum perlu melakukan perjalanan sehingga akan tetap mempengaruhi okupansi tingkat hotel.
Namun dengan adanya vaksin dan peningkatan tes PCR, ia menilai tentu akan memberikan angin yang lebih positif dan kepercayaan untuk berpergian. Karenanya, ia tetap meyakini tahun depan pariwisata akan mulai bangkit kembali.
"Menurut saya faktor penting yang dapat mengangkat perekonomian di tahun 2021 adalah spending dari masyarakat, bisnis dan pemerintahan. Likuiditas masyarkat itu menurut saya masih banyak terpendam di bank karena banyak yang masih di rumah dan mengurangi pengeluaran, dan itu berlaku juga perusahaan-perusahaan yang menunda pembelanjaan dan ekspansi," jabarnya.
Baca Juga: Sudin Parekraf Jaksel dorong penerapan CHSE untuk seluruh stakeholder pariwisata
Terkait vaksin sendiri, ia juga menilai akan ada beberapa tantangan yang harus dihadapi, khususnya terkait distribusi ke kota-kota kecil.
Hanya saja, Suwito masih optimistis hal itu dapat diatasi dengan berbagai hal seperti melibatkan TNI yang memiliki aset yang bisa digunakan untuk membantu mengirim vaksin ke daerah yang tidak terjangkau dengan moda transportasi darat dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, tahun depan emiten berkode saham PSKT di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini juga masih menahan untuk ekspansi. "Mungkin akan kami kaji ulang lagi di semester II-2021," sebutnya.
Di sisi lain, mempersiapkan diri pada tahun depan PSKT tetap berupaya menjaga pengeluaran dan menjalani strategi pemasaran, yaitu kerja sama dengan OTA, joint promo dengan perbankan, kartu kredit, dan memberikan fleksibilitas dalam booking melalui website ataupun melalui apps perusahaan.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News