Reporter: Azis Husaini, Pratama Guitarra | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesian Petroleum Association (IPA) berharap, investasi hulu migas bisa meningkat di tahun 2018 ini. Salah satu perangsangnya adalah pemberian insentif bebas pajak alias tax holiday. Apalagi, jika hulu migas masuk dalam 17 sektor industri yan bisa mendapatkan fasilitas itu.
Marjolin Wajong, Direktur Eksekutif Indonesian Petroleum Association (IPA) mengungkapkan, secara psikologis pemberian tax holiday ke industri hulu migas akan berdampak pada minat investasi. Ia menitikberatkan, adanya kepastian dari awal.
"Memberikan sesuatu sebelum masuk jauh lebih penting daripada memberikan sesuatu setelah masuk (investasi)," ujar dia dalam diskusi Mendongkrak Daya Saing Global demi Kontribusi Maksimal Industri Migas Nasional, Rabu (4/4).
Saat ini dalam aturan kontrak bagi hasil gross split memang sudah mengakomodir insentif di beberapa wilayah kerja yang sulit. Aturan ini memberikan sesuatu setelah investor mengeluarkan dana. Dan atas dasar itu kontraktor migas masih penuh perhitungan untuk berinvestasi.
IPA akan memberikan masukan kepada Kementerian Keuangan soal kriteria perusahaan hulu migas yang berhak mendapatkankan fasilitas tax holiday. "Yang baru dapat, yang lama juga mesti mendapat insentif," ungkap dia.
Ia mengusulkan, jangan cuma investor yang berinvestasi Rp 30 triliun baru mendapatkan tax holiday 20 tahun. Tetapi, bagi yang investasi Rp 10 triliun dan Rp 20 triliun juga mendapat tax holiday. "Tax holiday itu menurunkan risiko. Kami akan usulkan investasi Rp 10 triliun dapat berapa tahun, Rp 20 triliun dapat berapa tahun," imbuh dia.
Dia menerangkan, jika investor migas sudah mendapatkan kepastian sejak awal, mudah menghitung nilai investasi untuk masuk ke dalam blok migas. "Kalau tidak ada kepastian dari awal, memasukkan dalam bujet anggaran saja tidak," ujar dia.
Tahun ini merupakan momentum yang tepat bagi industri hulu migas dan juga pemerintah untuk meningkatkan investasi hulu migas. "Saya melihat pemerintah positif ingin memperbaiki investasi. Dari kami juga karena harga minyak lebih baik, yakni US$ 60 per barel, dibandingkan tahun 2015 yang sekitar US$ 45 per barel," kata Marjolin.
Sayang, IPA belum memiliki data investasi hingga kuartal I-2018. Namun Marjolin optimistis investasi sebesar
US$ 12,6 miliar akan tercapai.
Naikkan target investasi
Sementara itu, Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan, pihaknya menaikkan target investasi tahun ini dari US$ 12,6 miliar menjadi US$ 14,17 miliar. "Ini memberikan gambaran skema gross split mendorong peningkatan investasi," terangnya.
Sayang Kementerian ESDM belum memiliki data investasi kuartal I-2018, begitu pula dengan SKK Migas. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa yakin. investasi tahun ini bisa tercapai dengan adanya tax holiday dari Kemenkeu.
Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo bilang, pihaknya sudah lama mendalami soal insentif hulu migas yang pantas diberikan ke kontraktor. Termasuk mendorong pemberian bebas pajak untuk eksplorasi.
Kali ini, pemerintah mesti memberikan fasiltas tax holiday atau tax allowance (keringanan pajak) bagi hulu migas. "Gross split tak menarik dan tidak kompetitif, bagian kontraktor migas mengecil. Perlu ditinjau ulang, evaluasi," kata Yustinus tegas.
Jika pemerintah tidak memberikan insentif tax holiday kepada hulu migas, yang harus dihapus adalah gross split. "Gross split di holiday-kan saja alias diliburkan," kata dia.
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro menilai, jika ingin meningkatkan investasi hulu migas, Kementerian ESDM harus terus melakukan deregulasi aturan hulu migas yang menghambat bisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News