kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

FedEx Express rilis laporan yang ungkap masa depan e-commerce


Jumat, 03 Desember 2021 / 17:17 WIB
FedEx Express rilis laporan yang ungkap masa depan e-commerce
ILUSTRASI. FedEx Express rilis laporan yang mengungkap megatren masa depan e-commerce.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. FedEx Express, anak perusahaan FedEx Corp dan salah satu perusahaan transportasi ekspres terbesar di dunia, telah merilis laporan (white paper) berjudul “E-commerce Megatrends to Watch” yang mengkaji megatren di beberapa e-commerce global terbesar.

Laporan ini menyoroti tujuh megatren yang relevan secara digital yang terjadi di China selaku pasar e-commerce terbesar di dunia dan bagaimana hal ini akan berdampak besar pada perkembangan tren e-commerce di seluruh kawasan Asia Pasifik dan sekitarnya.

Pandemi Covid-19 telah menjadi katalis untuk pertumbuhan e-commerce di seluruh dunia. Berbagai jenis bisnis ingin memanfaatkannya dan para pelopor di bidang ini menciptakan batasan baru untuk e-commerce. Laporan ini meneliti motivasi di balik perubahan perilaku dan sikap konsumen saat ini serta mengungkapkan tren yang harus dipertimbangkan oleh entitas bisnis saat memetakan strategi e-commerce jangka panjang.

Kawal Preet, Presiden Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika (AMEA) FedEx Express menyampaikan, penelitian FedEx Express menunjukkan bahwa kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika akan menjadi yang terdepan dalam pertumbuhan e-commerce pada tahun-tahun yang akan datang.

“Walaupun pendapatan dan daya beli masyarakat meningkat, penetrasi internet yang terus tumbuh, dan berkembangnya pasar e-commerce lintas batas, namun masih ada sejumlah pertumbuhan besar yang belum terealisasikan di kawasan ini,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Jumat (3/12).

Baca Juga: Transaksi e-commerce meningkat pesat, infrastruktur logistik harus siap mengikuti

Logistik merupakan tulang punggung ekosistem e-commerce. Aktivitas semudah klik untuk membeli harus diimbangi dengan kecepatan dan kenyamanan pengiriman. Pihak FedEx Express terus membangun jaringan yang kuat dengan menawarkan solusi rantai pasokan yang cerdas serta layanan pengiriman yang sangat personal untuk membantu bisnis membuka peluang baru seiring kemajuan e-commerce.

Konsumen pun ingin menjalani kehidupan terbaik mereka melalui layanan digital yang terhubung, mendalam, dapat dibagikan, dan menarik. Maka dari itu, pelaku bisnis berusaha untuk setidaknya selangkah lebih maju untuk memenuhi ekspektasi tersebut.

“Saat ini, logistik berada di persimpangan dunia fisik dan digital. Ini berarti kami memiliki peran penting dalam membentuk masa depan e-commerce, menciptakan lebih banyak opsi lintas batas bagi konsumen dan bisnis UKM,” ungkap Preet.

Bisnis e-commerce diperkirakan akan tumbuh rata-rata 47% dalam lima tahun ke depan secara global. Pasar Asia memimpin dengan 51%, diikuti oleh Eropa (42%) dan Amerika Utara (35%). Di Timur Tengah dan Afrika, nilai pasar e-commerce gabungan diperkirakan akan mencapai US$ 73 miliar pada tahun 2025.

Namun, pertumbuhan e-commerce, khususnya  di China, telah melampaui wilayah Asia lainnya, dengan penjualan e-commerce pada tahun 2020 yang mencapai US$ 1,3 triliun dengan proyeksi peningkatan menjadi hampir US$ 2 triliun pada tahun 2025.

Prospek yang menjanjikan ini juga menciptakan peluang besar bagi perusahaan logistik untuk tumbuh. Pasar logistik e-commerce global diproyeksikan mencatat kenaikan tertinggi sekitar 6,6% dari tahun ke tahun selama 2021-2028.

Beberapa peluang terbesar yang muncul dari laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Pengalaman pelanggan yang terdefinisikan ulang

Laporan ini mengungkapkan beberapa megatren seputar penggabungan antara smart city dengan smart homes, konsumen yang saling terhubung, pemasaran yang berpengalaman, dan pengalaman berbelanja yang baru sehingga membuat belanja tidak lagi terbatas antara online dan offline.

Di China, Amerika Utara, dan Eropa di mana infrastruktur digital dan solusi teknologi yang kuat berada dalam tahap terintegrasi, konsumen mencari pengalaman ritel yang canggih melalui penawaran berbalut teknologi seperti Cloud Shelf dan cermin Augmented Reality (AR) di toko offline, atau tur hotel dengan konsep virtual reality (VR), atau pengalaman pembelian streaming secara langsung di perangkat seluler.

Dengan jaringan 5G yang tumbuh pesat, bisnis dapat memanfaatkan kekuatan teknologi baru seperti Near Field Communications, Artificial Intelligence, bot untuk menyediakan layanan yang sangat digital dan personal, serta menghadirkan pengalaman pelanggan yang makin terhubung dan lebih dari sekadar ritel.

Sejalan dengan tren yang berkembang ini, industri logistik juga bekerja untuk menyediakan analitik yang lebih canggih kepada pelanggan. Misalnya, FedEx Surround mengumpulkan dan menggabungkan data yang relevan tentang paket dan negara-negara yang dilalui oleh paket untuk memberi lebih banyak visibilitas, prediktif, dan peluang untuk intervensi proaktif.

Baca Juga: Bank siapkan strategi menangkap peluang peningkatan transaksi e-commerce di 2022




TERBARU

[X]
×