Reporter: Kiki Safitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha penggemukan sapi (Feedloter) masih enggan menerapkan skema impor sapi dengan perbandingan 5 : 1 atau setiap impor lima ekor sapi bakalan, harus mendatangkan satu sapi indukan.
Terkait hal ini kementerian pertanian mengancam akan beri fasilitas kepada investor asing yang mau berinvestasi sapi bakalan di Indonesia. "Tapi kalau kawan feedloter enggak mau, ya enggak apa - apa. Nanti kami akan tawari ke investor lain," kata Syukur Iwantoro, Sekjen Kementerian Pertanian kepada Kontan.co.id, belum lama ini.
Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa sempat ada investor asing dari Abudabi yang tertarik mengembangkan peternakan sapi di Indonesia. Ratusan sapi rencananya akan di ternakkan di Indonesia. "Seperti yang dari Abudabi, mereka support, selain untuk pengemukan. Orang asing mau kok, masa yang bangsa sendiri cuma bertahan disitu aja," ungkap Syukur.
Lebih lanjut ia berharap kedepannya para investor yang berternak sapi bakalan akan dicontoh oleh feedloter dalam negeri. Sehingga ada semangat untuk mengembangkan bisnis sapi yang sustainable. "Nanti semakin banyak pemain baru di peternakan untuk penggemuan dan siklus pembibitan ini, akan menjadi learning experience untuk feedloter kita juga nanti," ungkapnya.
Lebih lanjut Syukur mengungkapkan bahwa sejauh ini tidak ada yang sulit untuk para feedloter sapi. Hanya dibutuhkan niat dan komitmen yang kuat. Ia lalu mencontohkan untuk pembibitan sapi di Cianjur yang dulunya adalah bisnis penggemukan dan sekarang sudah merambah ke pengembangbiakan.
Selain itu ada juga pembibitan yang dilakukan perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) di Kalimantan yang sudah berhasil menguasai 40 % hingga 60% pasar di Kalimantan. "Yang jelas kalau kita mengembangkan ke pembibitan pada 3 tahun pertama ada additional cost dong. Tapi setelah 3 - 4 tahun ya dia (pengusaha) panen," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News