Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Film animasi lokal karya Adriandhy dan Visinema Pictures, “Jumbo” berhasil menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan jumlah penonton mencapai lebih dari 10 juta.
Pencapaian tersebut membuat Founder & CEO Visinema Pictures Angga Dwimas Sasongko kian optimistis dengan perkembangan film animasi lokal ke depannya.
Menurut Angga, optimisme ini bukan sekadar optimisme emosional, namun lebih pada keyakinan berbasis data dan validasi pasar.
“JUMBO menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, kualitas yang konsisten, dan narasi yang punya relevansi emosional, animasi lokal bisa menjadi tontonan utama,” ungkap Angga, kepada KONTAN, pekan lalu.
Visinema Pictures melihat keberhasilan JUMBO sebagai validasi bahwa cerita lokal yang dituturkan dengan kualitas global punya ruang besar untuk tumbuh.
Baca Juga: Film Terlaris Di Indonesia, Jumlah Penonton Jumbo Tembus 10,07 Juta, Cek Sinopsisnya
Sebagai langkah berikutnya, pihaknya kini berfokus memperluas nilai dari cerita tersebut melalui pendekatan yang relevan, berkelanjutan, dan lintas medium.
Dia akan membangun model pengembangan IP yang hidup lebih panjang daripada siklus rilis satu film serta menghadirkan karakter dan semesta cerita ke dalam berbagai bentuk pengalaman, baik naratif maupun non-naratif.
Selain sukses di negeri sendiri, film Jumbo juga sudah rilis secara internasional di beberapa negara.
Angga menyebutkan, untuk bisa menembus pasar luar, pendekatannya tidak bisa hanya soal distribusi, tapi soal positioning cerita.
Jumbo pun dibangun dengan semangat lokal yang kuat, namun dengan struktur naratif dan kualitas produksi yang relevan secara global.
“Dari sisi strategi, kami memadukan pendekatan festival, kolaborasi dengan agregator internasional, dan menjalin koneksi distribusi yang tidak hanya berorientasi ke diaspora, tapi juga pasar keluarga global,” ungkapnya.
Tak puas berhenti di Jumbo, saat ini Visinema Pictures juga tengah menyiapkan beberapa IP baru yang sedang dalam tahap pengembangan visual dan story architecture.
Angga pun berprinsip bahwa ia akan membangun sesuatu yang benar-benar punya fondasi kuat dan relevan secara budaya maupun pasar.
Maka dari itu, setiap proyek animasi yang disiapkan Visinema Pictures bukan hanya untuk rilis satu kali, tapi untuk jadi bagian dari ekosistem yang bisa bertumbuh.
Baca Juga: 10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Jumbo Raih 10 Juta Lebih di Posisi Pertama
Selanjutnya: Tim Amirul Hajj: Sudah Ada 108 Jemaah Haji Indonesia yang Meninggal Dunia
Menarik Dibaca: Samsung A35 Harga Juni 2025, Smartphone Punya Kamera yang Instagramable
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News