Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Wisnu mengatakan, pemerintah akan berupaya untuk memberikan pilihan kontrak yang bisa mencapai standar keekonomian bagi investor.
"Setiap investor punya standar keekonomian, ini perlu menjadi pemikiran dasar, bagaimana resources yang masih dimiliki Indonesia masih ekonomis untuk dikembangkan dengan berbagai skema," ujar Wisnu, Sabtu (30/11).
Wisnu bilang, pemerintah perlu mengerek investasi di sektor hulu migas agar bisa meningkatkan produksi dan menambah cadangan baru. Untuk itu, kebijakan perlu diarahkan untuk menarik minat investor.
Baca Juga: Pertamina Hulu Energi NSB perpanjang hak pengelolaan sementara di Blok B
Apalagi persaingan investasi di hulu migas semakin ketat, termasuk dengan negara kawasan, seperti Vietnam dan Kamboja. "Karena kita ingin lebih banyak investor yang datang, Indonesia butuh investasi," ungkapnya.
Sebagai informasi, realisasi investasi di sektor hulu migas hingga Kuartal III tercatat US$ 8,4 miliar atau meningkat 11% dibandingkan realisasi investasi di periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Industri migas Indonesia menantang, penerapan teknologi sangat dibutuhkan
Namun secara target tahunan, realisasi investasi per kuartal III baru mencapai 57% dari target investasi hulu migas tahun 2019 di angka US$ 14,7 miliar.
Meski demikian, SKK Migas optimistis investasi di sektor hulu migas akan terus menanjak seiring dengan adanya 42 proyek utama hulu migas hingga 2027 dengan total investasi sebesar US$ 43,3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News