Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) optimistis di tahun ini. Buktinya, perusahaan teknologi yang bergerak di bidang e-commerce, telekomunikasi, keuangan, dan merchandising ini mengincar pendapatan dan laba dapat naik dalam kisaran 5%-10% dibanding tahun lalu.
Untuk gambaran, KIOS membukukan penjualan bersih sebesar Rp 339,03 miliar di 2021 dari sebelumnya Rp 912,53 miliar. Meski begitu, KIOS mampu membalik rugi Rp 41,85 miliar di 2020 menjadi laba bersih Rp 2,46 miliar.
Presiden Direktur Kioson Komersial Indonesia, Andrew Teh menyebut saat ini perseroan masih wait and see seiringan dengan kondisi perekonomian di dalam negeri yang mulai membaik, tapi secara global dibayangi ancaman resesi.
"Saat ini kami masih fokus untuk pembangunan infrastruktur. Kami percaya kalau infrastruktur sudah baik kami bisa lebih mendorong margin," ucap Andrew saat paparan publik secara virtual, Senin (18/7).
Baca Juga: Kioson Komersial (KIOS) Gelar Rights Issue, Cari Dana untuk Penambahan Gudang
Untuk tahun ini, KIOS mematok target untuk bisa memiliki 1.000 gudang. Adapun hingga Maret 2022, emiten teknologi ini telah memiliki telah memiliki 145 gudang.
Andrew bilang sekitar Rp 1 miliar-Rp 2 miliar dari alokasi capital expenditure atau belanja modal tahun ini yang sebesar Rp 10 miliar telah digunakan untuk penambahan gudang dan pembelian Fast Moving Consumer Goods (FMCG).
Tak hanya itu, untuk menambah modal ekspansi. KIOS juga melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada Juli ini.
Adapun KIOS menerbitkan sebanyak-banyaknya 358,61 juta saham baru dengan harga sebesar Rp 300 per saham. Jadi Kioson berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 107,58 miliar.
Perinciannya, sekitar 96% dari dana rights issue akan menjadi tambahan modal ke anak usaha, yakni PT Retail Kita Indonesia (RKI) untuk ekspansi pemasaran. Sisanya bakal dipakai untuk modal kerja perseroan.
"Kalau sesuai target rights issue di Rp 107,58 miliar untuk penambahan gudang. Maunya kita di 2022 kita bisa memiliki 1.000 gudang," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
