Reporter: Asnil Bambani Amri, Juwita Aldiani | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Penurunan penjualan membuat PT Ford Motor Indonesia (FMI) memilih hengkang berbisnis di Indonesia. Kendati demikian, sebelum keluar dari Indonesia, Agen Pemegang Merek (APM) mobil asal Amerika Serikat (AS) tersebut akan melakukan persiapan, termasuk mempersiapkan bengkel yang akan melayani servis dan suku cadang Ford di Indonesia.
Manajemen FMI memastikan, layanan servis dan penjualan suku cadang akan hadir di Indonesia meski melalui identitas bisnis yang berbeda. "Kami tidak akan menutup bisnis di Indonesia sebelum menunjuk pihak ketiga yang kredibel," kata Gumgum Prijadi, Marketing and Sales Director FMI kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Namun, siapa pihak ketiga yang akan melakukan layanan servis dan penjualan suku cadang Ford di Indonesia tersebut? Manajemen FMI belum bisa memberikan kepastian namanya. Gumgum hanya menyatakan, manajemen Ford masih melakukan penilaian terhadap calon mitra yang akan menjalankan tanggungjawab layanan purna jual tersebut.
Gumgum menilai, pemilihan pihak ketiga yang dilakukan secara selektif penting karena menyangkut nama besar Ford. Maka itu, Gumgum menyebutkan, ada beberapa perusahaan yang masuk daftar calon yang mitra FMI. "Gambaran dari kami, proses penunjukkan bisa dilakukan dari sekarang sampai akhir tahun," terang Gumgum.
Soal kriteria pemilihan pihak ketiga yang akan menjadi acuan FMI, Gumgum tidak menjelasnya secara detail.
Sementara itu, di kalangan pengguna mobil Ford, beredar kabar adanya dua mitra diler Ford yang tertarik melanjutkan layanan servis dan penjualan suku cadang Ford.
Yang pertama adalah jaringan diler mitra yang bergabung dan membentuk konsorsium di Ford Nusantara. Kedua, jaringan diler dan konsorsium yang bergabung dengan PT Kreasi Auto Kencana (AK). Jaringan kedua perusahaan mitra tersebut selama ini telah menjalankan bisnis Ford termasuk servis dan penjualan suku cadang.
Mengenai informasi yang beredar tersebut, Lea Indra Kartika, Direktur Komunikasi PT FMI membenarkannya. "Diler Ford Nusantara nanti tergabung dalam konsorsium diler yang merupakan salah satu kandidat pihak ketiga yang melanjutkan layanan servis dan suku cadang Ford di Indonesia," kata Lea.
Sayang, KONTAN belum berhasil menghubungi dua bakal calon mitra FMI tersebut. Asal tahu saja, skema kerjasama dengan perusahaan lokal bisa dilakukan Ford seperti yang telah dilakukan prinsipal lainnya.
Salah satu contohnya adalah, kerjasama antara Fiat Chrysler Automobiles (FCA) yang menggandeng Grup Garansindo sebagai mitra lokal di Indonesia. Dalam kerjasama tersebut, Garansindo juga mendapat keistimewaan menjadi agen pemegang merek Fiat Chrysler Automobiles di Indonesia.
Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil Ford turun sejak tahun 2011 silam. Penurunan penjualan juga terlihat pada Januari-Februari 2016 yang turun 90% menjadi 90 unit. Adapun penjualan periode sama tahun lalu tercatat sebanyak 856 unit.
Sementara itu, Ketua Gaikindo Djongkie Sugiharto enggan memberikan komentar mengenai rencana penunjukan pihak ketiga yang akan menjalankan jasa servis dan penjualan suku Ford di Indonesia tersebut.
Meski FMI merupakan anggota Gaikindo, namun untuk keputusan bisnis merupakan keputusan dari manajemen FMI. "Gaikindo ini hanya asosiasi, kami tidak ikut campur urusan Ford. Semua terserah dari Ford," kata Djongkie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News