kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.197   56,46   0,79%
  • KOMPAS100 1.106   11,25   1,03%
  • LQ45 878   11,38   1,31%
  • ISSI 221   1,04   0,47%
  • IDX30 449   5,97   1,35%
  • IDXHIDIV20 540   5,29   0,99%
  • IDX80 127   1,41   1,12%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Forum Kapasitas Nasional III 2023 Cetak Nilai Kontrak Rp 20,2 Triliun


Senin, 27 November 2023 / 10:07 WIB
Forum Kapasitas Nasional III 2023 Cetak Nilai Kontrak Rp 20,2 Triliun
ILUSTRASI. Forum Kapasitas Nasional III 2023


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelaran Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 di Jakarta membukukan nilai kontrak mencapai Rp 20,2 triliun.

Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko mengungkapkan, gelaran Forum Kapnas yang ketiga kalinya ini membuktikan kemampuan industri dalam negeri tidak sekadar memproduksi kebutuhan hulu migas dalam negeri, namun juga siap bersaing di kancah internasional. 

Baca Juga: 40% Produksi Gas Tangguh Train 3 Dialokasikan untuk Domestik, Sisanya untuk Ekspor

"Saya mengucapkan terima kasih atas komitmen yang telah ditunjukkan semua pihak dalam industri ini. Kolaborasi seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas serta daya saing industri hulu migas secara nasional, dan perlu diteruskan untuk dampak berganda yang lebih besar," kata Rudi dalam siaran pers, Minggu (26/11). 

Rudi menegaskan, SKK Migas akan terus memperkuat peran pelaku usaha dalam negeri di industri hulu migas nasional. Upaya ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya luar.

Selama dua hari pelaksanaan Forum Kapnas di Jakarta, delapan nota kesepahaman (MoU) resmi ditandatangani. MoU tersebut melibatkan SKK Migas, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), perusahaan dalam negeri, termasuk pabrikan, serta lembaga perbankan dalam kerja sama dan bisnis di ekosistem hulu migas. 

Baca Juga: Forum Kapnas III Incar Peningkatan Efek Berganda Industri Migas Dalam Negeri

Vice Presiden sekaligus Ketua Panitia Forum Kapasitas Nasional Erwin Suryadi mengungkapkan total nilai kontrak antarperusahaan dalam negeri yang ditandatangani di forum ini mencapai Rp 20,2 triliun. 

“Ini menunjukkan kontribusi signifikan industri hulu migas sebagai pendorong roda perekonomian nasional,” ujarnya.

Erwin menjelaskan, sejak pertama kali diselenggarakan pada 2021, Forum Kapnas memang dirancang untuk memperkuat kapabilitas industri hulu migas dalam negeri.

Upaya ini melibatkan perusahaan operator, pabrikan, penyedia barang dan jasa (vendor), UMKM, serta industri kreatif sebagai pendukungnya.

"Dalam tahun ketiga ini, pengembangan kapasitas diperluas dengan melibatkan lebih banyak pihak, seperti akademisi, pemerintah daerah, lembaga pendidikan vokasi, dan lembaga sertifikasi," papar Erwin.  

Dalam hal tenaga kerja, penggunaan tenaga kerja asing dalam industri ini terus menurun dalam tiga tahun terakhir. Hal ini menandakan peningkatan kapasitas para pekerja di hulu migas dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Industri Migas Bersiap Genjot Lifting Minyak Jelang Akhir Tahun

Pada sesi FGD hari kedua Forum Kapnas terungkap bahwa komitmen untuk mengurangi ketergantungan TKA semakin kuat.

Senior VP Business Support Medco E&P Indonesia Amri Siahaan mengatakan, dari sekitar 2000-an staf staf dan pekerja Medco saat ini, jumlah pekerja asingnya tidak lebih dari 3 orang. 

“Bahkan, di sejumlah proyek Medco di luar negeri, seperti Thailand, kami bisa mempekerjakan staf WNI hampir 100 persen. Kalaupun ada pekerja luar, biasanya bersifat tentatif,” ungkapnya. 

Sementara itu, Direktur Utama PT Citra Turbindo Tbk (PTCT) Fajar Wahyudi menjelaskan, pada tataran teknis, sudah sangat banyak pekerja dalam negeri yang mumpuni.

Bahkan mereka sangat bisa bersaing di luar negeri. Namun di sisi lain, keterampilan managerial dan soft skill pekerja dalam negeri harus terus ditingkatkan. “Ini proses yang tidak mudah, tapi harus terus dilakukan,” ujar Fajar.

Baca Juga: SKK Migas Pastikan Tak Ada Penambahan Mitra di Blok Masela

Beberapa bulan lalu, kata Fajar, pihaknya mengirimkan 3 staf PTCT ke sebuah ajang perlombaan inovasi di Amerika Serikat. Hasilnya membanggakan, di mana ketiganya pulang dengan membawa penghargaan. 

Pada hari kedua, panitia penyelenggara memberikan penghargaan kepada KKKS dengan 5 kategori, yakni pencapaian TKDN terbaik untuk KKKS dengan skema gross split, yang diraih Pertamina Hulu Rokan; pencapaian TKDN terbaik untuk KKKS dengan skema cost recovery, yang raih Medco Energy; dan KKKS yang melakukan pembinaan UMKM terbaik, yang dimenangkan BP Indonesia.

Selain itu ada juga penghargaan untuk KKKS yang melakukan pembinaan ‘vendor Go Internasional’, yang diraih Petronas Carigali (PC) Ketapang II, Ltd. Terakhir adalah penghargaan KKKS terbaik untuk kategori pembinaan vendor lokal dengan konsep IDPM, yang diraih EMP Group.

Apresiasi dan penghargaan juga diberikan kepada UMKM dengan 5 kategori. UMKM Keripik Anggun binaan Medco EP Gresik dinobatkan sebagai juara umum terbaik. 

UMKM dengan penjualan terbanyak diraih Istana Naima Batik, binaan Petrochina. Sedangkan UMKM dengan varian terbanyak diisi oleh Koperasi Kriya Inovasi Mandara, binaan Pertamina Hulu Kalimantan Timur.

Baca Juga: Forum Kapnas Kembali Digelar, SKK Migas Dorong Target TKDN Lampaui 60%

Sementara itu, Yayasan Kute Siantan Peduli, binaan Harbour Energy tercatat sebagai juara pengunjung terbanyak. Bumdes Arar Berdikari, UMKM binaan Petrogas dapat penghargaan juara booth terbaik.

Selama dua hari kegiatan, jumlah peserta mencapai 14.087 orang. Mereka antusias mengikuti berbagai rangkaian acara, baik sesi diskusi, pameran, ataupun menikmati kuliner di booth-booth UMKM binaan SKK Migas dan KKKS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×