Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) mulai menjual emas hasil olahannya sebesar 125 kilogram (kg) kepada PT Aneka Tambang (Antam), yang merupakan bagian dari kontrak kerja sama kedua selama lima tahun dengan nilai mencapai US$ 12,5 miliar atau setara dengan Rp 203,8 triliun (kurs Jisdor US$ 1 = Rp 16.310).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan langkah ini adalah bagian dari sinergi Mining Industry Indonesia (MIND ID) dalam hilirisasi emas dan mengurangi impor.
Lebih detail, fasilitas pemurnian Freeport memiliki kapasitas produksi mencapai 50 ton emas per tahun, di mana Antam akan menyerap sebanyak 30 ton.
Baca Juga: MenteriESDM Ungkap Freeport Dapat Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Juni2025
"Kerja sama ini memberikan manfaat besar bagi perekonomian nasional. Hilirisasi adalah opsi yang tidak bisa ditawar," ujar Erick dalam keterangan tertulis, Jumat (21/02).
Dengan langkah strategis ini, Erick optimistis hilirisasi sektor pertambangan, khususnya emas, dapat semakin memperkuat posisi Indonesia di pasar global serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
"Cadangan emas kita itu nomor enam terbesar di dunia sekitar 2.600 metrik ton, tapi untuk cadangan emas batangan, kita berada di peringkat 43 dunia," ucapnya.
Dengan kerja sama ini, Erick berharap Indonesia tidak harus mengirimkan raw material, melainkan semua sudah bisa diproses di dalam negeri dan memberikan nilai tambah bagi ekonomi nasional.
"Freeport memproduksi 50 ton emas, dan Antam menyerap 30 ton. Dampaknya luar biasa karena mampu menghemat cadangan devisa hingga ratusan triliun dalam lima tahun," ungkapnya.
Erick menambahkan, penjualan emas ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian jual beli logam emas antara Freeport dan Antam yang telah disepakati pada awal November 2024 lalu.
Baca Juga: Usai Serap 125 Kilogram Emas, Antam (ANTM) Siap Tampung 30 Ton per Tahun dari PTFI
Di sisi lain, Direktur Utama Antam Nico Kanter menjelaskan, sinergi yang dijalin bersama PT Freeport Indonesia ini merupakan wujud hilirisasi industri emas di Indonesia.
"Dengan adanya kerjasama ini tentunya membantu Antam meningkatkan sourcing bahan baku emas dari dalam negeri. Emas dari PT Freeport Indonesia nantinya akan diolah di Pabrik Pengolahan dan Pemurnian milik kami untuk diproses menjadi produk logam mulia Antam," katanya.
Nico juga menyebutkan, kerjasama ini akan mengoptimalkan produksi produk emas logam mulia Antam di tengah tingginya permintaan pasar.
"Dengan adanya kepastian sourcing bahan baku emas dalam negeri di tengah momentum rekor tertinggi, harga emas akan memberikan kepastian kepada masyarakat mengenai ketersediaan produk logam mulia Antam. Kami terus mengoptimalkan produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan tentunya akan meningkatkan kinerja Antam," tambahnya.
Baca Juga: Freeport Pasok Emas Batangan 125 Kg ke Antam Pertama Kalinya
Sementara itu, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menjelaskan bahwa insiden kebakaran yang terjadi di salah satu fasilitas kompleks Smelter PTFI, tepatnya smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur, tidak membuat perusahaan berhenti untuk menjalankan komitmen perusahaan untuk hilirisasi pertambangan.
Pembangunan PMR telah selesai dan memproduksi emas murni merupakan bukti keseriusan PTFI dalam menjalankan hilirisasi.
“Sebagai perusahaan yang memiliki pengolahan dan pemurnian terintegrasi dalam negeri mulai hulu hingga hilir, PTFI telah mewujudkan hilirisasi tembaga dan saat ini hilirisasi emas. Dalam waktu dekat akan menyusul hilirisasi perak,” kata Tony.
Selanjutnya: Metrodata (MTDL) Siapkan Capex Rp 112,5 Miliar di 2025, Ini Penggunaannya
Menarik Dibaca: Promo Indomaret Es Krim Day Periode 23 Februari 2025, Beli 1 Gratis 1 Es Krim Magnum
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News