kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fuso mengejar laju penjualan 10%


Jumat, 10 Februari 2017 / 22:51 WIB
Fuso mengejar laju penjualan 10%


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Tahun lalu, kondisi pasar kendaraan niaga (light, medium, heavy duty truck) mengalami penurunan penjualan. Meski demikian, pelaku industri kendaraan niaga memprediksi pasar dan penjualannya berpeluang tumbuh dari sektor logistik.

Duljatmono, Direktur of MFTBC Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian menyebut industri otomotif tahun 2016 naik 4,3% yang dimana kendaraan penumpang menyumbang peningkatan penjualan 14,5%. Sayangnya meski pasar otomotif naik, terjadi penurunan penjualan di segmen kendaraan niaga sebesar 12,4%.

Diduga pertumbuhan ekonomi dalam negeri belum menunjukkan peningkatan signifikan serta ekonomi global belum stabil. Akibatnya harga komoditas jatuh, sehingga permintaan kendaraan niaga sebagai kendaraan penopang komoditas juga jatuh.

"Tahun 2016 di luar prediksi. Secara volume penjualan Mitsubishi Fuso sebanyak 33.061 unit," ungkap Duljatmono di kantor PT Krama Yudha Tiga Berlian, Jumat (10/2).

Pada tahun 2016, Mitsubishi mencatat pasar kendaraan niaga menurun menjadi 72.208 unit. Atau turun dari periode sebelumnya sebesar 82.456 unit. Penjualan Fuso pun menurun menjadi 33.061 unit atau turun dari periode yang sebelumnya sebesar 38.586 unit.

Akan tetapi, Mitsubishi Fuso mengklaim masih menjadi market leader dengan market share 45,8%. "Tahun ini kami lihat pasar niaga bisa bertumbuh 6% dan kami targetkan penjualan Fuso bisa naik 10%," kata Duljatmono.

Duljatomono menambahkan faktor ekonomi yang tumbuh 5% menjadi pemicu utamanya. Selain itu, dari selesainya pembangunan infrastruktur. Seperti ruas tol Trans Jawa dan Trans SUmatera dan juga peresmian puluhan logistik berikat di berbagai wilayah.

"Kami lihat 80% penjualan dari sektor logistik menjadi alasannya, disusul dari komoditas, perkebunan, dan juga tambang," kata Duljatmono. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×