kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gandakan volume penjualan jadi 2 juta ton nikel, ini rencana Ifishdeco di tahun 2021


Minggu, 31 Januari 2021 / 15:04 WIB
Gandakan volume penjualan jadi 2 juta ton nikel, ini rencana Ifishdeco di tahun 2021
ILUSTRASI. Pertambangan nikel PT Ifishdeco Tbk


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ifishdeco Tbk (IFSH) mendongkrak target penjualan bijih nikel pada tahun ini. IFSH membidik volume penjualan bijih nikel hingga 2 juta metrik ton (MT) pada 2021, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan realisasi pada 2020.

Sekretaris Perusahaan Ifishdeco Christo Pranoto membeberkan, pada tahun lalu, penjualan bijih nikel IFSH mencapai 781.767 MT. Angka itu mencapai 98% dari target tahun 2020 yang sebesar 800.000 MT.

Realisasi penjualan tahun 2020 jauh lebih rendah dibandingkan realisasi 2019 yang mencapai 2.264.400 MT. Christo menjelaskan, ada sejumlah alasan mengapa realisasi penjualan IFSH anjlok pada 2020.

Pertama, adanya penghentian izin ekspor pada akhir tahun 2019. Sehingga, pada 2020 penjualan terbatas pada pasar domestik yang mana pangsa pasarnya lebih mini dibandingkan pasar ekspor.

Kedua, pelaku usaha menunggu terbitnya aturan tata niaga nikel terkait pengaturan Harga Patokan Mineral (HPM). Aturan yang ditetapkan oleh Kementerian ESDM tersebut membuat harga bijih nikel di dalam negeri bisa lebih baik.

Baca Juga: Ifishdeco IFSH Membidik Penjualan Bijih Nikel Rp 399 Miliar

Selanjutnya, realisasi penjualan tahun lalu juga dipengaruhi oleh faktor pandemi covid-19 dan cuaca ekstrem. 

"Pandemi covid-19 yang mempengaruhi mobilitas operasional. Juga cuaca ekstrem dengan musim hujan yang panjang," terang Christo kepada Kontan.co.id, Minggu (31/1).

Pada 2021, IFSH berencana untuk kembali mendongkrak penjualan ke level 2 juta MT. Hal itu sudah disetujui dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) pada tahun ini.

Christo bilang, kenaikan kinerja pada 2021 diharapkan datang dari tren kenaikan harga bijih nikel melalui HPM yang berbasis pada harga nikel London Metal Exchange (LME).

"Khususnya harga pasar bijih nikel diharapkan akan memiliki tren meningkat dengan adanya sentimen pasar terhadap potensi peningkatan kebutuhan bijih nikel dalam produksi baterai untuk kendaraan listrik," terangnya.

Lebih lanjut, rencana peningkatan volume penjualan didorong dengan proyeksi kenaikan permintaan pasar domestik seiring dengan penambahan smelter baru yang beroperasi maupun dari peningkatan kapasitas produksi smelter eksisting.

Selain itu, sambung Christo, kinerja IFSH pada tahun ini akan ditunjang dengan peningkatan daya tampung jetty, serta penambahan kontraktor yang akan mendukung produktivitas penambangan.

Untuk mendukung target penjualan 2 juta MT tersebut, IFSH akan mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 9 miliar. Capex itu digunakan untuk perbaikan jetty, pembelian alat laboratorium, kendaraan dan peralatan operasional.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×