Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I akhirnya mendapat restu pengembangan pelabuhan Belawan, Medan. Seolah tak ingin bekerja sendiri, perusahaan menggandeng dua mitranya sesama perusahaan pelat merah. Mereka adalah PT Wijaya Karya dan PT Hutama Karya.
“Dengan sinergi BUMN akan semakin cepat. Kami sudah belajar dari pembangunan pelabuhan di Dumai dan Perawang,” kata Bambang Eka Cahyana, Direktur Utama PT Pelindo I, kemarin (4/4).
Dalam perusahaan joint venture yang diberi nama PT Prima Terminal Peti Kemas, Pelindo I memiliki porsi kepemilikan 70%, PT Wijaya Karya 15% dan PT Hutama Karya 15%. Kata Bambang, selain bekerja sama dalam hal pembangunan, sinergi BUMN yang akan dilakukannya juga turut menangani pengoperasian pelabuhan Belawan.
Jika tidak ada aral melintang selepas mendapat restu pemerintah untuk pengelolaan selama 70 tahun pagi tadi, Pelindo I akan mulai mengerjakan proyek pelabuhan Belawan pada Mei nanti. Dengan perluasan tersebut, pelabuhan yang semula hanya memiliki kapasitas 1,2 juta teus akan bertambah kapasitasnya menjadi 2,2 juta teus.
Sebenarnya pekerjaan tersebut merupakan tahap II perluasan pelabuhan Belawan. Perseroan telah menyelesaikan tahap I yang berupa reklamasi lapangan penumpukan seluas 10 hektar sejak beberapa waktu lalu.
Rencananya pada tahap II ini pekerjaan akan dilanjutkan dengan pembangunan dermaga sepanjang 350 meter, causeway, lapangan penumpukan dengan kapasitas 400 teus per dan utilitas peralatan teknologi informasi. "Kita harapkan akhir 2016 bisa beroperasi,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News