kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gandeng Wulling, GM saingan berat produsen Jepang


Minggu, 01 Maret 2015 / 15:59 WIB
Gandeng Wulling, GM saingan berat produsen Jepang
ILUSTRASI. Promo JSM Indomaret Periode 15-17 September 2023.


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Raksasa produsen mobil Amerika Serikat PT General Motors (GM) Indonesia yang mengageni merek Cheverolet, Kamis (26/2) mengumumkan akan berhenti memproduksi di Indonesia pada akhir Juni tahun ini. Meski demikian produsen otomotif Jepang tetap segan dan menempatkan GM sebagai kompetitor. Pasalnya GM akan menggandeng raksasa otomotif asal China, Wulling, untuk mendirikan pabrik di Indonesia.

Soerjono, Direktur Industri Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian mengatakan GM tetap merupakan pihak yang disegani bahkan ditakuti oleh Jepang. Apalagi GM menggandeng produsen mobil China Wulling, untuk bangun pabrik mobil di Indonesia.

"Jepang itu khawatir dengan kerjasama GM dan Wulling itu, karena mereka dikategorikan sebagai kompetitor berat," ujar Soerjono pada Jumat (26/2).

Pasalnya, Wulling dan GM ini menyatakan tertarik untuk merakit mobil varian LCGC dan SUV. Seperti diketahui, dua varian ini adalah pasar gemuk di Indonesia.

Perusahaan mobil asal Tiongkok, SGMW-Wuling mengatakan akan berinvestasi membangun pabrik di Indonesia senilai US$ 700 juta. Produsen merek mobil Wuling ini akan membangun pabrik di Deltamas, Cikarang, untuk memproduksi varian Multi Purpose Vehicles (MPV) dan Low Cost Green Car (LCGC).

Pabrik berkapasitas total hingga 150 ribu unit per tahun itu ditargetkan beroperasi pada Agustus 2017. Adapun kepemilikkan saham SGMW-Wulling terdiri dari 50,1% SAIC, 44% GM China, 5,9% Liuzhou Wuling. 

Meskipun sama-sama berafiliasi dengan GM, GM yang mengageni Chevrolet berbeda dengan SGMW-Wulling di Indonesia. "Jadi nanti GM-Wulling bikin pabrik sendiri tidak menggunakan pabrik Chevrolet yang berhenti beroperasi itu. Adapun pabrik Chevrolet itu bisa saja beroperasi apabila keadaan pasar mobil sudah berubah," ujar Soerjono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×