Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Melalui Musyawarah Nasional (Munas) ke-VIII, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memutuskan mengangkat Solihin sebagai Ketua Umum Aprindo periode 2024-2028.
Musyawarah yang diselenggarakan di Soll Marina Hotel, Kota Tangerang Selatan, Sabtu (16/11) ini, memilih Solihin secara aklamasi dengan mendapat dukungan penuh dari para pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPD), dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Aprindo.
Sebelumnya, Solihin menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Aprindo periode 2019-2024 dan kini terpilih sebagai ketua umum menggantikan Roy Nicolas Mandey.
“Sesuai dengan mekanisme yang berlaku, menetapkan Solihin sebagai Ketua Umum Aprindo terpilih periode 2024-2028,” ujar ketua sidang Munas Aprindo ke-VIII, Rudy Sumampouw.
Baca Juga: Aprindo Proyeksikan Pertumbuhan Ritel Turun Jadi 4,8%, Ini Penyebabnya
Usai resmi menjadi Ketum, Solihin mengemukakan di bawah kepemimpinannya visi Aprindo untuk menjadi organisasi yang inklusif, progresif, dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Salah satunya, adalah dengan mendorong ritel modern dan tradisional untuk beradaptasi dengan transformasi digital.
“Kita bahkan akan memperkuat kolaborasi anggota dan membangun solidaritas di antara anggota untuk mendorong inovasi dan daya saing industri ritel. Ini eranya kolaborasi. Dan kita pastikan itu juga bisa terjadi di Aprindo,” tegas Solihin, saat konferensi press usai acara Musyawarah Nasional, Minggu (17/11).
Selain itu, Solihin yang juga menjabat Corporate Affairs Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) ini pun berjanji akan intens menyuarakan aspirasi anggota DPD dan DPC dari Aceh hingga Papua, serta mengadvokasi kebijakan yang mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan sektor ritel di tingkat nasional maupun daerah.
Baca Juga: Industri Ritel Belum Terguncang Badai PHK, Aprindo Berharap Ini ke Pemerintah
Dalam mengusung peran tersebut, ia juga berkomitmen untuk mengedepankan dialog dan kolaborasi dalam merumuskan kebijakan ekonomi, terutama yang berdampak pada sektor ritel. Termasuk program-program sosial ekonomi pemerintah yang juga harus didukung oleh sektor ritel, seperti pengurangan angka stunting dan memajukan produk-produk UMKM.
“Dukungan kepada UMKM itu penting. Kita harus memberikan ruang lebih besar bagi produk lokal di jaringan ritel modern, sekaligus memperkuat posisi UMKM dalam rantai pasok,” tegasnya.
Selanjutnya: Keran Impor Truk Bekas Dibuka, Penjualan Truk Baru Menyusut
Menarik Dibaca: Metode Kakeibo Bisa Bantu Hemat Pengeluaran Loh, Ini Cara Lakukannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News