Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produktivitas karet Indonesia dalam tren yang terus naik, namun untuk meningkatkan produktivitasnya diperlukan perbaikan pada lahan karet.
Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Suharto Honggokusumo menjelaskan, produksi karet tiap tahunnya tumbuh 3%, angka ini relatif kecil karena tidak banyak terjadi penambahan pada lahan karet.
Menurutnya, tahun lalu produksi karet alam Indonesia mencapai 3,4 juta ton dan tahun ini diperkirakan bisa naik 3%. Adapun kapasitas pengolahan pabrik di Indonesia sesungguhnya mencapai 5,7 juta ton. Artinya terjadi ketidakseimbangan antara suplai dan kemampuan olah nasional.
Suharto melihat hal itu dikarenakan investasi pabrik terus digenjot, sedangkan dari sisi lahan relatif terbatas.
"Dari dulu investasi ngga di stop, di buka terus, tapi produktivitas kebunnya yang lemah," jelas Suharto, Rabu (11/7).
Namun dari pemerintah sejatinya telah memiliki rencana untuk melakukan program peremajaan karet, selayaknya yang sedang dilakukan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian pada lahan kelapa sawit. Tapi hingga saat ini, realisasinya belum terlihat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News