Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) siapkan pabrik pengolahan karet ke 16 di Terbanggi, Lampung. Pabrik yang perkiraannya bakal selesai pada akhir tahun ini bakal mendorong target produksi tahunan emiten yang bergerak dalam bidang karet ini.
Direktur Utama KMTR Martinus Subandi Sinarya menjelaskan, berkat penambahan pabrik tersebut emiten menaikkan target kapasitas produksi emiten menjadi 770.000 ton dari sebelumnya di 720.000 ton.
"Biaya investasi pabrik sekitar Rp 150 - Rp 160 miliar, kapasitas per bulan 4.000 ton dan per tahun sebanyak 50.000 ton," kata Martinus saat ditemui Kontan.co.id, Senin (25/6).
Pabrik yang menghabiskan biaya investasi sebanyak Rp 150 - Rp 160 miliar tersebut diperkirakan bakal mulai beroperasi pada akhir tahun 2018.
Adapun kini total pabrik yang dimiliki emiten sejumlah 15 pabrik pengolah karet alam. Rencananya, setelah pembangunan pabrik ke 16 di Terbanggi, satu pabrik tua yang sudah kurang efisien akan dilebur.
Asal tahu, total anggaran belanja modal emiten tahun ini ditakar sebesar Rp 200 miliar, hampir setengahnya sudah dihabiskan untuk melakukan peremajaan mesin, pembangunan depo dan perawatan kebun karet dan pembinaan terhadap petani karet yang menjadi mitra dari KMTR.
Sebagian dari anggaran tersebut juga digunakan untuk pembangunan pabrik tersebut. Hingga perhitungan Juni, anggaran capex yang sudah digunakan sebanyak kurang lebih Rp 100 miliar.
Asal tahu, produk unggulan KMTR adalah olahan karet Standard Indonesian Rubber (SRI) 10 dan SRI 20 yang diekspor untuk berbagai pabrik ban internasional seperti Bridgestone, Michelin, Pirelli, Continental, Cooper, Goodyear, Hankook, Kumho, dan Sumitomo. Hingga 95% lebih produksinya diajukan untuk ekspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News