Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Harga jagung yang terus menurun membawa kekhawatiran bagi pengusaha pakan ternak. Jika harga jagung terus merosot, petani jagung enggan menanam jagung. Ujung-ujungnya impor jagung bakal meroket.
Tidak ingin kondisi ini terus terjadi. Gabungan Pengusaha Perunggasan Indonesia (GAPPI) mendorong pengusaha pakan ternak untuk terjun mengendalikan harga jual jagung tingkat petani.
Anton J Supit, Ketua GAPPI mengatakan, pihaknya tengah berkordinasi dengan pengusaha pakan ternak untuk turut menyepakati perjanjian penjualan harga jagung. Jadi pada sentra-sentra jagung yang berdekatan dengan sentra pakan ternak. Ada batas harga jual jagung terendah yang dibeli pengusaha ke petani.
Batas harga terendah sebesar Rp 2,500 per kilogram (kg) sampai Rp 2.800 per kg. Sudah ada enam daerah yang menerapkan batas harga jual jagung yakni di: Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Medan dan Nusa Tenggara Barat.
Saat ini harga jual jagung Rp 3.200 per kg sampai Rp 3.500 per. Kedepan, tidak hanya enam daerah tapi juga menjaring daerah-daerah lain yang memiliki sentra jagung.
"Kami tengah berkordinasi dengan pengusaha pakan ternak. Memang ini bukan perjanjian diatas hukum hanya gantle agreement alias solidaritas kepada petani. Tapi kami sedang jajaki untuk serius dikembangkan agar produktifitas petani jagung juga naik," ujar Anton pada Minggu (7/9).
Disisi lain, penetapan harga terendah ini menjadi bagian meningkatkan produksi jagung petani ketimbang dengan cara impor. Sebab, mendatangkan jagung sebanyak 3 juta ton dari Amerika Serikat harganya mencapai US$ 1 miliar. Nilainya sama dengan jagung yang didatangkan dari Sulawesi atau Sumatera. Perbedaannya hanya persoalan waktu atau kecepatan datang jagung. Secara kualitas tidak berbeda.
Petani jagung harus didorong untuk mengejar surplus jagung. Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) memprediksi akan ada tambahan kebutuhan produksi pakan ternak sebanyak 10%.
Kenaikan kebutuhan didorong karena kehadiran lima pabrik baru pakan ternak pada tahun ini. Sehingga kebutuhan jagung nasional untuk pakan ternak mencapai 14,7 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News