kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gara-gara banjir hingga corona, penjualan ritel sepi di awal tahun ini


Jumat, 13 Maret 2020 / 20:59 WIB
Gara-gara banjir hingga corona, penjualan ritel sepi di awal tahun ini
ILUSTRASI. Seorang perempuan mengenakan masker di pusat perbelanjaan di Jakarta. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebut adanya penurunan penjualan ritel hingga 0,4% pada awal tahun 2020. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

Roy menyebut, strategi ke depan pihaknya masih mengharap cemas mengenai RUU Omnibus Law yang di harapkan menjadi concern sebagai bagian daripada peningkatan produktifitas dan daya saing. Kemudian juga Roy berharap adanya dukungan strategis dalam hal kebijakan fiskal dan moneter dari pemerintah.

"Fiskal berkaitan dengan perpajakan atau cukai kalau yang sedang kita suarakan dapat di hold dulu pengenaan cukai yang akan dikeluarkan atau yg sudah dikeluarkan karena ini berkaitan dengan konsumsi," jelasnya.

Baca Juga: Efek virus corona memberi dampak pada kunjungan di Mall Kelapa Gading

Selain itu Roy berharap subsidi tetap berkelanjutan bagi masyarakat menengah ke bawah karena konsumsinya sangat ditopang oleh adanya subsidi-subsidi.

"Baik dana bantuan desa, harga minyak, listrik, dan BPJS yang mestinya naik tapi dibatalkan itu harus tetap dijaga supaya konsumsinya tidak dilarikan untuk membayar biaya-biaya tadi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×